Page 164 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 164

PENGUSAHA SEBUT UMP VERSI ANIES TIDAK SAH, KEMNAKER JAWAB BEGINI

              Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta menilai keputusan
              Gubernur DKI Anies Baswedan yang menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 5,1% tidak sah
              karena acuannya bukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
              Bagaimana  menurut  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)?  Kemnaker  kembali
              menegaskan bahwa UMP 2022 mengacu pada PP Nomor 36 Tahun 2021 yang jadi aturan turunan
              UU Cipta Kerja. Pihaknya meminta semua kepala daerah mematuhinya.

              "Sikap Kemnaker adalah penetapan upah minimum harus tetap mengacu pada PP Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan, karena itu telah berdasarkan kesepakatan unsur pemerintah,
              pengusaha,  dan  pekerja/buruh,"  kata  Kepala  Biro  Humas  Kemnaker,  Chairul  Fadly  Harahap
              kepada detikcom, Rabu (29/12/2021).

              Chairul mengingatkan bahwa penetapan upah seperti yang dilakukan Anies Baswedan dapat
              menimbulkan polemik di masyarakat karena tidak berdasarkan ketentuan bersama. Untuk itu,
              pihaknya akan hadir dengan mengedepankan pembinaan.

              "Penetapan upah yang tidak berdasarkan ketentuan yang berlaku akan menimbulkan polemik di
              masyarakat, seperti yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. Kemnaker siap hadir untuk memfasilitasi
              jika  ada  perbedaan  pandangan  termasuk  kenaikan  upah  minimum  di  DKI,  karena  unsur
              pembinaannya yang kita kedepankan," tegasnya.

              Kemnaker disebut telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kepala
              Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) se-Indonesia, serta Pengawas Ketenagakerjaan untuk mengawal
              pelaksanaan pengupahan berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021.

              "Sehingga dalam mengawal pelaksanaan pengupahan, dinas ketenagakerjaan wajib memberikan
              pemahaman  kepada  pengusaha  dan  pekerja/buruh  bahwa  upah  minimum  (UMP  dan  UMK)
              adalah safety net yang diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja kurang dari 12 bulan. Adapun
              tenaga kerja yang sudah bekerja lebih dari 12 bulan diberlakukan ketentuan struktur dan skala
              upah," jelasnya.

              Jika  pembinaan  teknis  telah  dilakukan  secara  optimal  dan  belum  membuahkan  hasil  yang
              diharapkan, maka akan dilakukan pengawasan teknis meliputi dampak pelaksanaan kewenangan
              bidang ketenagakerjaan yang sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah
              melakukan pengawasan teknis melalui reviu, monitoring, dan evaluasi.

              "Jika  pengawasan  teknis  tersebut  belum  membuahkan  hasil,  maka  dilakukan  tahapan  teknis
              selanjutnya  berupa  pemeriksaan  reguler  dan/atau  pemeriksaan  khusus  atau/investigatif,"
              tuturnya.

              "Dari  hasil  pemeriksaan  yang  terakhir  ini,  jika  terbukti  terdapat  kesalahan,  maka  untuk
              selanjutnya digunakan oleh pemerintah menegakkan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
              perundang-undangan," tambahnya.

              Sebelumnya, pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jakarta menyebut penetapan UMP Anies
              Baswedan tidak sah. Untuk itu, pihaknya mengaku akan menjalankan putusan yang sebelumnya
              yakni sebesar Rp 4.453.935, bukan Rp 4.641.854.
              "Pak Anies Baswedan sudah menetapkan UMP lagi jilid ke 2, ini jelas tidak baik untuk memberikan
              ketaatan kepada masyarakat terhadap kepatuhan dan kepastian hukum di Indonesia. Tanggal
              21 November adalah upah atau UMP yang sah. Kalau tanggal selain dari tanggal yang sudah
              ditentukan  ya  berarti  tidak  sah,"  kata  Ketua  Umum  Kadin  DKI  Jakarta  Diana  Dewi  dalam
              keterangan yang diterima detikcom, Selasa (28/12/2021).

                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169