Page 144 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 144
Penilaian secara wisdom juga ikut terintegrasi di dalamnya agar seimbang. Tentunya diiringi
dengan kinerja, yang pastinya sudah terukur dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata wagub
dalam sambutannya.
Sedangkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang hadir secara virtual mewakili Presiden RI,
memberi arahan terkait pentingnya peran ASN untuk menuju cita-cita reformasi birokrasi.
“Peran ASN sangat penting untuk membangun birokrasi. Visi misi besar membutuhkan aplikator
yang prima yakni ASN itu sendiri. KASN mengawasi berjalannya sistem merit. Harapannya agar
reformasi birkorasi bisa terwujud. Menempatkan orang yang layak sesuai kompetensi, akan
terwujud jika sistem merit berjalan tanpa campur tangan kepentingan tertentu.
Saya mewakili Bapak Presiden, mengapresiaai KASN untuk akselerasi transformasi ASN mencapai
reformasi birokrasi. Pada tahun 2020, jumlah ASN kita lebih dari 4,1 juta orang yang bertugas
melaksanakan kebijakan publik, pelayanan publik dan perekatan persatuan bangsa.
Prestasi kinerja individu, sangat penting untuk mendukung 3 fungsi di atas. Kembangkan talenta
ASN, tingkatkan kelincahan, adaptif dan intensifkan peran aktif kepemimpinan kepala daerah.
ASN yang kompeten dan profesional, adalah profil yang kita dambakan sejak dulu,” pesan
wapres.
Kepala KASN. Agus Pramusinto dalam laporan sambutan menjelaskan bahwa penilaian sistem
merit telah melalui proses panjang. Yakni penilaian instansi secara mandiri, lalu KASN melakulan
verifikasi dan klarifikasi dalam rapat pleno.
Sejak 2019-2021, sudah ada 347 instansi pemerintah yang dinilai. Hasilnya yakni 106 instansi
mendapat predikat Baik dan 46 Sangat Baik. Mayoritas memang belum mampu meraih predikat
Sangat Baik.
Ini karena belum tercapainya target RPJMN pada level Kementerian/Pemprov/Pemkab/Pemkot.
Inilah PR kita. Maka kita harus saling menggiatkan dan mendorong perbaikan manajemen ASN,”
ajak Agus.
Pada sesi penutupan acara, diakhiri dengan testimoni secara virtual oleh Menteri Tenaga Kerja
Ida Fauziah. Dilanjutkan testimoni di atas pangggung secara langsung oleh Gubnernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo yang menganalogikan KASN sebagai wasit pertandingan berkompeten
di bidangnya.
“Tidak ada yang namanya politik balas jasa. KASN harus melakukan fungsi kewasitan sebagai
pengendali peluit, sekaligus sebagai konsultan. ASN adalah agen perubahan, dan itu harus dapat
tercapai.
Dukung-mendukung jabatan itu seperti satu sisi kaki masuk kuburan, tapi kalau tidak
mendukung akan masuk RS. Perumpamaannya seperti itu. Saya harap ini tidak terjadi.
Meritokrasi jangan sampai offside karena kita sudah punya KASN sebagai wasit,” terang Ganjar.
Selain Gubernur Ganjar, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto yang hadir pada acara ini juga
berpesan agar jangan sampai terjebak dengan agenda ‘quick-quick’ yang belum tentu
mendapatkan hasil maksimal.
“Jangan sampai terjebak dengan istilah jebakan quick-quick. Kepentingan populis sebenarnya
tidak diperlukan kalau hasilnya tidak maksimal.
143

