Page 291 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 291

positive - Al Haris (Gubernur Jambi) Kami ini memahami, kementerian yang telah membuat UMP
              itu, yang naiknya hanya 0,7 persen atau cuma Rp 18 ribu. Ini dari kementerian
              neutral - Al Haris (Gubernur Jambi) Oleh karena itu, karena ini keputusan menteri, saya sudah
              minta dewan pengupahan untuk mengajukan permohonan kepada kementerian

              neutral - Al Haris (Gubernur Jambi) Saya sudah bersurat ke kementerian pada 2 Desember lalu.
              Kita beri waktu dua minggu untuk kementerian membalas surat itu. Jika tak ada surat balasan,
              maka saya akan tandatangani SK Gubernur itu, dan yang berlaku di Jambi adalah SK itu

              neutral - Al Haris (Gubernur Jambi) Tetap nanti kita dorong, yang berlaku adalah UMK bukan
              UMP.  Karena  UMK  Jumlahnya  lebih  besar  dari  UMP.  Itu  sebabnya,  saya  minta  untuk
              kabupaten/kota segera buat dan tetapkan UMKnya


              Ringkasan

              Gabungan  buruh  bersatu  melakukan  aksi  unjuk  rasa,  Senin  (6/12).  Ratusan  buruh  tersebut
              menuntut  dicabutnya  penetapan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  yang  telah  ditentukan  oleh
              Gubernur  Jambi,  yang mana  disetujui  sebesar 0,7  persen  di  2022  mendatang.  Awalnya  aksi
              dilaksanakan di area Tugu Juang yang kemudian diikuti dengan longmarch hingga ke Kantor
              Gubernur Jambi, untuk menemui langsung Gubernur Jambi, Al Haris. Zulkifli Haviz, Koordinator
              Lapangan aksi unjuk rasa menyatakan kenaikan UMP 2022 sangat tidak sesuai dengan inflasi
              serta pertumbuhan ekonomi.



              KENAIKAN 0,7 PERSEN TAK MANUSIAWI

              Buruh Tuntut UMP Naik 10 Persen. Gabungan buruh bersatu melakukan aksi unjuk rasa, Senin
              (6/12). Ratusan buruh tersebut menuntut dicabutnya penetapan upah minimum provinsi (UMP)
              yang telah ditentukan oleh Gubernur Jambi, yang mana disetujui sebesar 0,7 persen di 2022
              mendatang.

              Awalnya aksi dilaksanakan di area Tugu Juang yang kemudian diikuti dengan longmarch hingga
              ke Kantor Gubernur Jambi, untuk menemui langsung Gubernur Jambi, Al Haris.
              Zulkifli Haviz, Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa menyatakan kenaikan UMP 2022 sangat
              tidak sesuai dengan inflasi serta pertumbuhan ekonomi.

              "Inflasi serta pertumbuhan ekonomi saat ini, sangat tidak sesuai dengan kebutuhan para buruh.
              Kalau  dikalkulasikan,  0,7  persen  itu  hanya  mengalami  kenaikan  sebesar  Rp  18  ribu,  jika
              diperharikan hanya Rp700 saja," ungkapnya.

              Lanjutnya, ia mengungkapkan angka tersebut sangatlah tidak manusiawi dan tak sesuai dengan
              kenaikan harga bahan pokok, barang perlengkapan, serta kebutuhan lainnya. Para massa buruh
              pun meminta adanya kenaikan UMP di 2022 nantinya menjadi 10 persen. Jika dijumlahkan, maka
              akan naik sekira Rp200 ribuan.

              "Yang mana saat Ini kita merujuk k Undang-undang PP 78, yang perhitungannya sesuai dengan
              inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Kemudian kalkulasi taraf hidup yang layak yang para buruh
              inginkan, itu semua ada rumusan di BPS," sebutnya dalam orasi.

              "Kami harap, pemerintah tergugah dengan suara hati kami, yakni para buruh. Kenalkan upah
              saat ini yang hanya 0,7 persen sangatlah tidak manusiawi," tuturnya, menambahkan.

                                                           290
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296