Page 409 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 409
Judul Gencar Siapkan Area Kawasan Industri, Upah di Daerah Ini Hanya Naik
Rp3.418
Nama Media rctiplus.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/1779150/gencar-
siapkan-area-kawasan-industri-upah-di-daerah-ini-hanya-naik-rp3418
Jurnalis Nasional
Tanggal 2021-12-07 09:56:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menandatangani Keputusan Gubernur Jawa
Tengah No.561/39 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2022 di 35 daerah di
provinsi ini. Hasil penelusuran GATRA, terdapat 9 daerah yang mengalami kenaikan upah di
tahun depan dengan angka di bawah Rp5.000. Salah satunya di Kabupaten Batang yang hanya
mengalami kenaikan sebesar Rp3.418.
GENCAR SIAPKAN AREA KAWASAN INDUSTRI, UPAH DI DAERAH INI HANYA NAIK
RP3.418
Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menandatangani
Keputusan Gubernur Jawa Tengah No.561/39 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
tahun 2022 di 35 daerah di provinsi ini.
Hasil penelusuran GATRA, terdapat 9 daerah yang mengalami kenaikan upah di tahun depan
dengan angka di bawah Rp5.000. Salah satunya di Kabupaten Batang yang hanya mengalami
kenaikan sebesar Rp3.418.
Saat ini di daerah tersebut tengah digencarkan pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT).
Nantinya, KIT Batang akan dihuni oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan
relokasi dan investasi ke Indonesia.
Untuk merealisasikan kawasan itu, Pemerintah menyiapkan kurang lebih 4.300 hektare lahan
bagi pengembangan kawasan. Pada fase pertama, 450 hektare disiapkan untuk membangun tiga
zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan
menengah.
Kawasan tersebut juga diharapkan dapat mendatangkan investasi sebesar Rp41,8 triliun di fase
pertama sekaligus menjadi program prioritas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
408

