Page 412 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 412

Penetapan UMK oleh Gubernur Banten dinilai tidak memihak para pekerja. Di Kota Tangerang,
              aksi ribuan pekerja dilakukan oleh Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3).
              Mereka konvoi dengan sepeda motor, menyusuri pabrik-pabrik di sepanjang Jalan Pembangunan
              1, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang. Lalu, ke Jalan Daan Mogot KM 18.

              Aksi ini membuat kemacetan di depan PT PZ Cussons Indonesia, di Jalan Halim Perdana Kusuma,
              karena para pendemo meminta seluruh pekerja PT PZ Cussons Indonesia yang sedang bekerja
              untuk mengikuti aksi tersebut. Aksi serupa juga dilakukan AB3 di sejumlah pabrik di sepanjang
              Jalan Yos Sudarso.

              Kendati  demikian,  Kapolsek  Batuceper  AKP  David  Purba  mengatakan  bahwa  aksi  AB3  di
              wilayahnya berjalan dengan tertib. “Massa buruh juga sudah mulai membubarkan diri ke rumah
              masing-masing. Kami mengimbau agar mereka tetap melakukan orasi dengan damai dan tidak
              membawa barang-barang senjata tajam dan sebagainya,” katanya.

              Untuk  mengatisipasi  aksi  susulan,  kata  David,  pihaknya  telah  melakukan  pemantauan  di
              beberapa titik kumpul pekerja. “Mereka maupun di pabrik-pabrik yang akan disweeping, kita
              lakukan  pengawalan  di  sana.  Jika  buruh  bergerak,  kami  dari  kepolisian  bisa  melakukan
              pengawalan tempat-tempat yang mereka tuju,” pungkasnya.

              Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) juga melakukan aksi penolakan SK Gubernur Banten Nomor
              561/Kep.282- Huk/2021 di Kawasan Industri KMK Cikupa, Kabupaten Ta ngerang.

              Ribuan pekerja turun ke Jalan Raya Serang. Kemacetan lalu lintas terjadi. “Hari ini (kemarin-red)
              ribuan  buruh  Tangerang  bersatu  menolak  penetapan  upah  oleh  Gubernur  Banten,”  tegas
              Budiona, Koordinator Lapangan AB3.

              Menurutnya, SK Gubernur Banten tentang UMK Provinsi Banten 2022 itu tidak berpihak kepada
              pekerja.  Karena,  upah  layak  adalah  keharusan,  mengingat  upah  pekerja  ber  dampak  pada
              pemenuhan  kebutuhan  hidup  seperti  makan,  tempat  tinggal,  pendidikan,  kesehatan,  dan
              transportasi.

              “Kami meminta Gubernur peka terhadap nasib buruh dengan menaikan UMP tahun 2022 sebesar
              5.4 persen,” tandas Budi. Budi menambahkan, AB3 juga menuntut agar pemerintah mencabut
              UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan turunannya, termasuk PP Nomor 36 Tahun
              2021 tentang Pengu pahan.

              “Kami juga meminta agar diberlakukan kembali upah minimum sektoral kabupaten maupun kota
              dari  tahun  2021  dan  tahun  2022,”  tukasnya.  Plt  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Kabupaten
              Tangerang Beni Rachmat enggan menanggapi aksi pekerja AB3. Karena, menjadi kewenangan
              Pemprov Banten.

              (lla-mul/don)

              Caption:  TOLAK  UMP:  Ribuan  pekerja  memadati  Jalan  Raya  Serang  di  Kecamatan  Cikupa,
              Kabupaten Tangerang, Senin (6/12).












                                                           411
   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416   417