Page 57 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 57

KETUA FRAKSI PDIP KECAM PERNYATAAN GUBERNUR BANTEN; MENYAKITI KAUM
              BURUH
              Fraksi PDIP DPRD Provinsi Banten menilai pernyataan Gubernur Banten, Wahidin Halim telah
              melukai perasaan Buruh yang ada di Provinsi Banten.

              "Tidak memberikan pernyataan yang justru menyakiti kaum buruh ketika menyampaikan hak
              dan pendapatnya," tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Banten, Mukhlis saat dikonfirmasi
              wartawan, Selasa, (7/12/2021).

              Pria yang akrab disapa Kelay ini mengungkapkan, seharusnya cara yang ditempuh Wahidin yakni
              dengan mengedapankan proses dialog.

              Sebelumnya diketahui, Wahidin mengaku pernah mengatakan kepada pengusaha, untuk mencari
              tenaga  kerja  baru,  bila  masih  terjadi  penolakan  terhadap  keputusan  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) Banten tahun 2022.

              Hal ini disampaikannya saat Wartawan meminta jawaban Wahidin atas ancaman Buruh Banten
              yang akan melakukan mogok kerja, lantaran menolak hasil keputusan UMK Banten tahun 2022
              yang telah ditandatanganinya tersebut.

              "Biar aja dia mogok. Biar mengekspresikan ketidakpuasan. Tapi paling tidak kepada pengusaha
              saya bilang kalian cari tenaga kerja baru, masih banyak yang nganggur," kata Wahidin di Kota
              Serang, Senin, (6/12/2021).
              "Yang nganggur masih banyak, yang butuh kerja, yang cukup gaji Rp2,5 sampai Rp4 juta masih
              banyak," imbuhnya.

              Mantan  Walikota  Tangerang  ini  menyebut,  jika  keputusan  UMK  Banten  2022  telah  sesuai
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Pengupahan.

              "Itu  sudah  maksimal,  karena  sudah  perintah  melalui  Peraturan  Pemerintah  (PP),  udah  kita
              formulasikan dengan pertumbuhan ekonomi dan sebagainya," sebutnya.

              "Gubernur tidak akan merubah keputusan yang sudah ditetapkan walauoun mogok sepanjang
              tidak ada perintah dari Presiden," tambah Wahidin. (*/Faqih).




























                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62