Page 192 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 192

KIRIM SURAT KE MENAKER TERKAIT UMP JAKARTA, ANIES BEBERKAN 6 POIN

              JAKARTA, - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengirim surat ke Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) Ida Fauziyah yang meminta agar formula penetapan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta dikaji ulang. Hal tersebut termaktub dalam Surat Nomor 533/-85.15 yang dibuat 22
              November 2021.

              Anies pun membeberkan enam poin surat tersebut. Yang pertama, Pemprov DKI Jakarta melihat
              ada ketidaksesuaian dan tidak terpenuhinya rasa keadilan antara formula penetapan UMP dari
              Kementerian Ketenagakerjaan dengan kenyataan di lapangan.

              Hal  ini  kata  Anies  mengacu  kepada  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  tahun  2021  tentang
              Pengupahan,  Surat  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  nomor  B-M/383/HI.01.00/XI/2021  dan  Surat
              Menteri Dalam Negeri RI Nomor 561/6393/SJ. Dalam aturan-aturan tersebut, Anies mengatakan
              Pemprov DKI diharuskan untuk menerapkan penghitungan UMP sama persis atau sesuai dengan
              formula PP Nomor 36 tahun 2021, di mana Pemprov DKI Jakarta diharuskan untuk menetapkan
              atau mengumumkan sebelum 21 November 2021.

              "Menyatakan  bahwa  pemerintah  daerah  dalam  melaksanakan  kebijakan  pengupahan  wajib
              berpedoman pada kebijakan pemerintah pusat dan jika tidak mengikuti peraturan yang dimaksud
              akan mendapatkan sanksi sebagai mana tertuang dalam Pasal 81 PP Nomor 36 tahun 2021
              tentang Pengupahan," tulis Anies dalam surat tersebut dikutip Senin (29/11/2021).

              Pemprov DKI menilai kenaikan yang hanya sebesar Rp37.749 ini dirasa sangat jauh dari layak
              dan tidak memenuhi asas keadilan. Mengingat peningkatan kebutuhan hidup pekerja atau buruh
              terlihat dari inflasi di DKI Jakarta yakni sebesar 1,14 persen.

              "Berdasarkan formula dari PP Nomor 36 tahun 2021 kenaikan UMP di Jakarta tahun 2022 hanya
              sebesar Rp37.749 (0,85 persen) menjadi Rp4.453.935 per bulan," tulisnya.

              Yang ketiga, terdapat dinamika pertumbuhan ekonomi yang tidak semua sektor sektor lapangan
              usaha pada masa pandemi mengalami penurunan.

              "Sebagian  sektor  bahkan  mengalami  peningkatan  misalnya  sektor  transportasi  dan
              pergudangan, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan, dan kegiatan sosial,"
              katanya.

              Yang  keempat,  Pemprov  DKI  Jakarta  mengusulkan  dan  berharap  Menaker  dapat  meninjau
              kembali formula penetapan UMP sebagaimana diatur dalam PP Nomor 36 tahun 2021 tentang
              Pengupahan.

              "Agar dapat memenuhi asas keadilan dan hubungan industrial yang harmonis," tuturnya.

              Yang kelima, Pemprov DKI Jakarta merupakan satu-satunya provinsi yang tidak memiliki upah
              minimum kabupaten atau kota sehingga upah minimum provinsi menjadi ketetapan final yang
              berlaku di semua wilayah kota dan kabupaten.

              Kemudian yang keenam, dalam surat tersebut Anies menyatakan Pemprov DKI Jakarta sedang
              melakukan kaji ulang penghitungan UMP tahun 2022.

              "Pembahasan  kembali  dengan  semua  stakeholder  untuk  menyempurnakan  dan  merevisi
              keputusan gubernur dimaksud agar prinsip keadilan bisa dirasakan," ucapnya.

              Editor : Rizal Bomantama.



                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197