Page 196 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 196

Berdasarkan  suratnya  dengan  nomor  533/-85.15  yang  dibuat  per  22  November  2021.  Anies
              mengungkapkan  beberapa  alasan  dirinya  menilai  kenaikan  UMP  Jakarta  tahun  depan  perlu
              ditinjau ulang.



              TOLAK UMP JAKARTA 2022 RP4,45 JUTA PER BULAN, ANIES KIRIM SURAT KE
              MENAKER

              IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menganggap penetapan Upah Minimum
              Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp4.453.935 per bulan untuk 2022 belum memberikan asas
              keadilan, sehingga dirinya bersurat ke Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah untuk meninjau
              kembali besaran UMP Jakarta.

              Berdasarkan  suratnya  dengan  nomor  533/-85.15  yang  dibuat  per  22  November  2021.  Anies
              mengungkapkan  beberapa  alasan  dirinya  menilai  kenaikan  UMP  Jakarta  tahun  depan  perlu
              ditinjau ulang.

              Sehubungan dengan penetapan Upah minimum provinsi Anies menyampaikan enam hal sebagai
              berikut. Yang pertama, Pemprov DKI melihat ada ketidaksesuaian dan tidak terpenuhinya rasa
              keadilan antara formula penetapan UU MP dari kementerian ketenagakerjaan republik Indonesia
              dengan kondisi senyatanya di lapangan.

              Hal ini mengacu kepada Peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan PP 36
              tahun  2021,  Surat  menteri  ketenagakerjaan  republik  Indonesia  9  November  2021  nomor  B-
              M/383/HI.01.00/XI/2021 dan Surat menteri dalam Negeri republik Indonesia 15 November 2021
              nomor 561/6393/SJ. P

              emprov DKI diharuskan untuk menerapkan penghitungan UMP sama persis atau sesuai dengan
              formula  peraturan  pemerintah  nomor  36  tahun  2021,  Pemprov  DKI  diharuskan  untuk
              menetapkan atau mengumumkan sebelum 21 November 2021.

              “Menyatakan bahwa pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan Pengupahan wajib ber
              pedoman pada kebijakan pemerintah pusat dan jika tidak mengikuti peraturan yang dimaksud
              akan mendapatkan sanksi sebagai mana tertuang dalam pasal 81 peraturan pemerintah nomor
              36 tahun 2021 tentang Pengupahan,” tulis surat Anies tersebut.

              Pemprov DKI menilai, kenaikan yang hanya sebesar 38000 ini dirasa sangat jauh dari layak dan
              tidak  memenuhi  Asas  keadilan  mengingat  peningkatan  kebutuhan  hidup  pekerja  atau  buruh
              terlihat dari inflasi di DKI Jakarta yakni sebesar 1,14%

              “Berdasarkan formula dari peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2021 kenaikan UMP di Jakarta
              tahun 2022 hanya sebesar Rp37.749 (0,85%) menjadi Rp 4.453.935/bulan,” tulisnya.
              Yang ketiga, terdapat dinamika pertumbuhan ekonomi yang tidak semua sektor sektor lapangan
              usaha pada masa Pandemi mengalami penurunan.

              “Sebagian sektor bahkan mengalami peningkatan misalnya sektor transportasi dan Pergudangan,
              informasi dan komunikasi, Jasa keuangan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial,” katanya.

              Yang keempat, Pemprov DKI mengusulkan dan mengharapkan kepada ibu menteri untuk dapat
              meninjau  kembali  formula  penetapan  Upah  minimum  provinsi  sebagaimana  diatur  dalam
              peraturan pemerintah nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan.

              “Agar dapat memenuhi asas keadilan dan hubungan industrial yang Harmonis,” tulisnya.


                                                           195
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201