Page 284 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 284
Judul Beredar Surat Anies Buat Kemnaker Minta Aturan Hitung Upah Ditinjau
Ulang
Nama Media detik.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5832248/beredar-
surat-anies-buat-kemnaker-minta-aturan-hitung-upah-ditinjau-ulang
Jurnalis Tim Detikcom
Tanggal 2021-11-29 16:01:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Beredar kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkirim surat kepada Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Surat yang beredar itu berisi Anies meminta agar Menaker dapat
meninjau ulang formula penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk tahun 2022. Hal itu
disampaikan melalui Surat nomor 533/-085.15 dengan perihal Usulan Peninjauan Kembali
Formula Penetapan UMP yang diteken pada 22 November 2021 lalu.
BEREDAR SURAT ANIES BUAT KEMNAKER MINTA ATURAN HITUNG UPAH DITINJAU
ULANG
Beredar kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkirim surat kepada Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Surat yang beredar itu berisi Anies meminta agar Menaker dapat
meninjau ulang formula penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk tahun 2022. Hal itu
disampaikan melalui Surat nomor 533/-085.15 dengan perihal Usulan Peninjauan Kembali
Formula Penetapan UMP yang diteken pada 22 November 2021 lalu.
Seperti diketahui, UMP 2022 diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36/2021 tentang
Pengupahan. Berdasarkan formula tersebut, kenaikan UMP di DKI Jakarta tahun 2022 hanya
naik sebesar Rp 39,749 (0,85%) menjadi Rp 4.453.935 per bulan.
"Kenaikan yang hanya sebesar Rp 38 ribu ini dirasa amat jauh dari layak dan tidak memenuhi
asas keadilan, mengingat peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh terlihat dari Inflasi di DKI
Jakarta yaitu sebesar 1,14%," kata Anies dalam surat itu dikutip Senin (29/11/2021).
Dalam surat itu juga disebut, Anies mengatakan, perubahan formula penetapan UMP diperlukan
lantaran dinamika pertumbuhan ekonomi yang tidak semua sektor lapangan usaha mengalami
penurunan selama pandemi COVID-19. Bahkan, sebagian di antaranya mengalami peningkatan
seperti sektor transportasi dan pergudangan, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa
kesehatan dan kegiatan sosial.
283