Page 40 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 40

ANIES DAPAT BERKAHNYA

              GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menunjukkan keberpihakannya pada kalangan
              buruh. Dua kali didemo, Anies tidak menghindar, tapi datang menemui buruh dan duduk lesehan
              bersama. Sikap ini membawa berkah bagi Anies. Buruh yang awalnya protes dan maki-maki,
              berbalik jadi memuji. Publik pun makin simpati pada Anies.

              Seharian  kemarin,  Gedung  Balai  Kota  DKI  Jakarta,  tempat  Anies  berkantor, dikepung  massa
              buruh  dari  berbagai  aliansi  serikat  pekerja.  Para  buruh  memprotes  Surat  Keputusan  (SK)
              Gubernur DKI soal Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 yang hanya naik 0,85 persen atau sekitar
              Rp 37 ribuan.

              Para  buruh  yang  sudah  berkumpul  sejak pukul  10.00  WIB  itu,  meminta  Anies  mencabut  SK
              tersebut. Para pengunjuk rasa yang umumnya berasal dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia
              (KSPI) pimpinan Said Iqbal itu, meminta Anies menaikkan UMP hingga 5 persen.

              SK tentang UMP DKI 2022 telah diteken Anies, 20 November lalu. Dalam SK tersebut, Anies
              menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2022 sebesar Rp 4.453.935. Naik Rp 37.749 atau sekitar
              0,85 persen dibandingkan tahun 2021.

              Aksi  yang  awalnya  cukup  kondusif,  sempat  diwarnai  sejumlah  insiden.  Para  pengunjuk  rasa
              memaksa masuk ke Gedung Balai Kota, minta bertemu langsung dengan Anies.

              Ada yang terlibat aksi dorong-men-dorong dengan petugas kepolisian yang sedang berjaga-jaga.
              Ada juga yang melempar kantor Anies dengan bekas botol minuman kemasan. Beruntung, aksi
              tersebut tidak sampai berujung bentrok. Situasi masih tetap terkendali.

              Sekitar  pukul  l  siang,  pintu  pagar  Gedung  Balai  Kota  yang  sebelumnya  tertutup  dan  dijaga
              personel kepolisian, tiba-tiba terbuka. Anies bersama sejumlah pejabat di Balai Kota DKI, keluar
              dari kantornya.

              Tanpa banyak bicara, Anies yang mengenakan seragam Korpri itu, langsung masuk ke tengah-
              tengah  massa.  Anies  memilih  duduk  lesehan  di  atas  aspal  Jalan  Merdeka  Selatan  untuk
              mendengar aspirasi yang jadi tuntutan para buruh.

              Aksi  Anies  yang  keluar  menemui  buruh  yang  berunjuk  rasa  ini,  sudah  dua  kali  dilakukan.
              Pertama, saat aksi unjuk rasa buruh, Kamis (18/11) lalu.

              Saat itu, Anies memilih keluar kantor dan menemui buruh. Teriakan "Anies Presiden" menggema
              kala itu disuarakan para buruh pengunjuk rasa.

              "Alhamdulillah telah hadir di tengah-tengah kita seorang tokoh yang setiap siang dan malamnya
              selalu berpikir bagaimana maju kotanya, bahagia warganya," ucap Winarso, orator aksi.

              Ucapan  Winarso  ini  langsung  disambut  gemuruh  para  buruh.  Massa  yang  awalnya
              menyampaikan protes ke Anies, malah berganti memuji. Para buruh kembali meneriakkan "calon
              presiden" dan "Anies Presiden".

              Setelah massa tenang, giliran Anies yang berbicara. Di awal orasinya, eks Menteri Pendidikan
              dan Kebudayaan itu mengutip yel-yel yang dipakai buruh saat aksi unjuk rasa. "Hidup buruh,"
              teriak Anies melalui pengeras suara. "Hidup," balas massa buruh.
              Dalam  orasinya,  Anies  mengaku  memiliki  pandangan  yang  sama  dengan  buruh.  Dia
              menganggap,  UMP  yang  telah  ditandatanganinya  memang  kekecilan.  Apalagi  dengan  beban
              hidup di Ibu Kota yang terus bertambah.


                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45