Page 206 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 206

4 JURUS KEMNAKER AGAR PERUSAHAAN TERAPKAN UPAH MINIMUM DI 2022

              Seiring dengan ditetapkannya standar upah minimum tahun 2022, Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemnaker)  akan  berupaya  meningkatkan  kepatuhan  perusahaan.  Sekjen  Kemnaker  Anwar
              Sanusi  mengatakan  terdapat  4  langkah  untuk  mendorong  kepatuhan  perusahaan  guna
              memastikan penerapan upah minimum dan struktur skala upah.

              Pertama, mendorong forum-forum dialog dengan perusahaan. Melalui dialog diharapkan dapat
              meningkatkan kesadaran para pelaku usaha terhadap pentingnya penerapan upah minimum.

              "Dengan mengadakan forumforum dialog seperti ini dapat menciptakan sebuah budaya akan
              pentingnya terhadap struktur skala upah. Jadi mereka saling memahami, dan kalau seandainya
              jelas komunikasinya, kita akan mengurangi distorsi informasi," ujar Anwar dalam keterangan
              tertulis, Sabtu (1/1).

              Dalam review sektor ketenagakerjaan dan outlook 200 secara virtual melalui Squawk Box by
              CNBC  Indonesia  di  Jakarta,  Jumat  (31/12),  Anwar  menyebut  pihaknya  juga  akan  menggelar
              sosialisasi struktur skala upah kepada stakeholders, baik secara daring maupun luring. Tujuannya
              yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya struktur dan skala upah.

              "Sosialisasi ini diharapkan memunculkan kesadaran bagi perusahaan untuk menerapkannya, "
              katanya.

              Ketiga, lanjut Anwar, mengadakan bimbingan teknis penyusunan struktur dan skala upah bagi
              manajer  HRD  di  perusahaan.  Keempat,  dengan  menurunkan  pengawasan  ketenagakerjaan
              dalam rangka memastikan upah minimum diterapkan bagi pekerja dengan masa kurang dari 1
              tahun. Sekaligus memastikan penyusunan, implementasi, hingga sosialisasi struktur dan skala
              upah di perusahaan.

              "Di Kemnaker ada mediator dan pengawas. Kita akan turunkan pengawas di bagian akhir saja,
              manakala  ada  potensi  ketidakpatuhan  terhadap  aturan  tentang  ketenagakerjaan,  "  terang
              Anwar.

              Dikatakannya, data Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP) per 30 November 2021
              mencatat  total  perusahaan  yang  terdaftar  sebanyak  270.768  perusahaan  dengan  jumlah
              pekerja/buruh sebanyak 7.698.168 orang.

              Adapun dari jumlah tersebut, perusahaan yang telah memiliki struktur dan skala upah sebesar
              19 persen atau sebanyak 51.862 perusahaan dengan jumlah pekerja/ buruh sekira 78 persen
              atau sebanyak 6.022.217 orang. Sedangkan yang belum memiliki struktur dan skala upah sekitar
              12  persen  atau  33.304  perusahaan  dengan  jumlah  pekerja/buruh  sekitar  18  persen  atau
              sebanyak 1.404.753 orang.

              "Sedangkan perusahaan yang tidak menginput sudah/belum memiliki struktur dan skala upah
              sebesar 69 persen atau sebanyak 185.602 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh sebesar 4
              persen atau sebanyak 271.198 orang, " tandasnya. (dtc)















                                                           205
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211