Page 217 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 217

"Terhadap  gubernur  yang  menetapkan  UMP  tahun  2022  tidak  sesuai  dengan  formula  PP
              36/2021,  Menaker  telah  menyurati  masing-masing  gubernur  dimaksud  agar  menyesuaikan
              penetapan UMP 2022 dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata
              Indah dalam keterangan resmi, Senin (3/12/2021).

              Indah menegaskan, surat tersebut menekankan kepada para kepala daerah untuk mematuhi
              aturan  yang  berlaku  terkait  pengupahan.  Hal  tersebut  terungkap  dalam  data  otoritas
              ketenagakerjaan.

              Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat 29 provinsi yang menetapkan UMP
              sesuai formula PP 36/2021 dari total 34 provinsi yang tersebar di wilayah Indonesia.

              Artinya, ada 5 provinsi yang tidak menetapkan upah sesuai dengan PP 36/2021.

              Indah menegaskan, PP 36/2021 merupakan aturan turunan dari Undang-Undang (UU) 11/2020
              tentang Cipta Kerja, yang mengamanatkan bahwa penetapan upah minimum merupakan bagian
              dari program strategis nasional.

              "Pemerintah daerah melaksanakan kebijakan pengupahan wajib berpedoman pada kebijakan
              pemerintah pusat," katanya.

              Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengambil langkah kontroversi
              dengan merevisi besaran UMP 2022 yang berbeda dengan ketetapan pemerintah pusat.

              Dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) No 1.517.2021 tentang Upah Minimum Provinsi (UMP)
              Jakarta 2022, Anies menetapkan UMP tahun depan sebesar Rp 4.641.854 per bulan atau naik
              5,1% dibandingkan tahun ini.

              Pemerintah Provinsi sendiri telah menegaskan dunia usaha dilarang membayar upah yang lebih
              rendah dari itu.

              Kondisi ini membuat riuh daerah-daerah lain. Kelompok buruh ikut mendesak pemerintah daerah
              setempat untuk kembali merevisi UMP dengan menaikkan lebih tinggi.




































                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222