Page 99 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 99
Judul Polisi Buru Aktor Utama Penyelundupan TKI Ilegal di Bintan
Nama Media kumparan.com
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://kumparan.com/batamnews/polisi-buru-aktor-utama-
penyelundupan-tki-ilegal-di-bintan-1xEjLosU3TV
Jurnalis redaksi
Tanggal 2022-01-03 17:20:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
neutral - Jefry Siagian (Dir Reskrimum Polda Kepri) Dia pemilik kapal-kapal yang digunakan untu
memberangkatkan PMI termasuk beberapa kapal yang kita amankan di Bintan
neutral - Jefry Siagian (Dir Reskrimum Polda Kepri) Jadi si Acing ini, hanya memberikan fasilitas,
salah satu fasilitasnya yakni kapal yang digunakan, sedangkan penyewa kapal itu ada lagi yaitu
otak utamanya dalam penyelundupan ini
negative - Jefry Siagian (Dir Reskrimum Polda Kepri) Kita sedang mendalami terkait otak pelaku
yang merupakan penyewa kapal si Acing
Ringkasan
Fakta baru terkuak dalam penyelidikan kasus pengiriman pekerja migran secara ilegal ke negeri
jiran. Polisi yang menelusuri benang merah penyelundupan TKI, pasca tragedi Johor sebelumnya
menangkap Susanto alias Acing yang diduga bos dari aktivitas penyelundupan TKI ini.
POLISI BURU AKTOR UTAMA PENYELUNDUPAN TKI ILEGAL DI BINTAN
Fakta baru terkuak dalam penyelidikan kasus pengiriman pekerja migran secara ilegal ke negeri
jiran. Polisi yang menelusuri benang merah penyelundupan TKI, pasca tragedi Johor sebelumnya
menangkap Susanto alias Acing yang diduga bos dari aktivitas penyelundupan TKI ini.
Dir Reskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Jefry Siagian mengungkapkan, Acing merupakan pemilik
speedboat yang digunakan oleh para PMI untuk menyeberang ke Malaysia.
"Dia pemilik kapal-kapal yang digunakan untu memberangkatkan PMI termasuk beberapa kapal
yang kita amankan di Bintan," ujar Jefry, Senin (3/1/2022).
Selain itu, lanjut Jefry, Acing juga berperan sebagai pemilik dermaga yang berada di Bintan
sekaligus penampung PMI sebelum diberangkatkan.
98