Page 49 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 FEBRUARI 2020
P. 49
Bahkan, PHK sewenang-wenang bisa dilakukan akibat kecelakaan kerja yang dialami
buruh.
Dalam RUU Cipta Lapangan Kerja bab Ketenagakerjaan pasal 154 A disebutkan,
pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena alasan pekerja/buruh mengalami
sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan
pekerjaannya melampaui 12 bulan.
"Seharusnya kalau buruh mengalami kecelakaan kerja jangan di PHK . Jadi ini
konsekuensi dari liberalisasi ekonomi, juga di dalamnya bisa saja relokasi produksi
ke wilayah dengan upah yang murah, kerusakan alam, dan sebagainya,"
pungkasnya.
Page 48 of 117.