Page 106 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 106

UMK NAIK 0,15 PERSEN, BURUH KEBERATAN

              Perwakilan  Federasi  Serikat  Buruh  Kehutanan,  Perkebunan  dan  Pertanian(Humatan)Serikat
              Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Temanggung menggemduk kantor bupati setempat Mereka
              menyampaikan ketidakpuasannya terkait penentuan UMK 2022 di Ruang Gajah, Pendopo Djenar,
              Rabu (24/11).

              Sekretaris  DPC  Humatan  Temanggung  Wahyudi  menyampaikan  ketidakpuasannya  terhadap
              upah minimum kabupaten (UMK) Temanggung 2022 yang naik 0,15 persen atau hanya Rp 2.832.
              Sedangkan UMK tahun ini hanya di angka Rp 1.885.000. Artinya tahun depan hanya meningkat
              menjadi Rp 1.887.832.

              "Logika berpikirnya gini, rata-rata provinsi saja naiknya 0,78 persen. Rata-rata nasional 1,09
              persen. Inflasi kita 1,28 persen. Apa tidak kasihan terhadap nasib para buruh? Ini kan tidak
              manusiawi. Daya belinya jadi berkurang. Maka, kami menolak dan tidak mau menandatangani
              berita acara itu," tegasnya.
              Pihaknya ingin agar kenaikan UMK bisa di angka 3 - 3,5 persen atau Rp 57.000 - Rp 70.000. Hal
              tersebut didasarkan pada batas atas di PP 36 yaitu kenaikan UMK yang tidak boleh melebihi
              batas atas Rp 2.025700 asal terjadi kesepakatan antara serikat pekerja dengan perusahaan.

              "Jadi kami minta rekomendasi bupati untuk disampaikan ke gubernur dengan kenaikan sejumlah
              sekian. Kami hanya mohon itu saja," tandasnya.

              Wahyudi mengaku, telah bertemu beberapa pemilik perusahaan. Berdasarkan pengakuannya,
              para owner mengaku tidak keberatan dengan kenaikan UMK yang diajukannya. Namun, yang
              menyatakan keberatan justru dari Apindo.

              "Kami sudah kontak dan berkomunikasi dengan pemilik perusahaan-perusahaan dan mereka
              tidak masalah. Jadi ketika buruh dan owner sudah sepakat; kenapa pemerintah menghalang-
              halangi  dan  mempersulit  kami?  Kenapa  kami  juga  dipersulit  Apindo  yang  notabene  bukan
              pengusaha dan juga sama -sama buruh?" jelasnya.

              Menyikapi permintaan ini. Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan akan memberi waktu
              kembali kepada serikat pekerja dan para pengusaha untuk duduk kembali membicarakan dan
              membuat kesepakatan.

              "Jika sampai akhir bulan tklak ada kesepakatan, nanti kita sampaikan kepada gubernur bahwa
              di Temanggung tidak terjadi kesepakatan antara buruh dengan perusahaan. Kalau bupati disuruh
              memveto dan mengambil keputusan.sendiri yang bukan merupakan kesepakatan keduanya, itu
              rasanya tidak bijak. Karena ini kewenangannya gubernur," pungkasnya. (nan/lis)

              Caption:
              TAK PUAS UMK: DPC Hukatan Temanggung audiensi dengan Bupati Temanggung HM Al Khadziq
              di Ruang Gajah, Pendopo Djenar, Rabu (24/11).














                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111