Page 136 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 136

Menurutnya, angka UMK di wilayahnya kini sudah cukup tinggi, yakni Rp4,2 juta, di atas UMK
              wilayah Kota Bogor yang senilai Rp4,1 juta. Pasalnya, tahun lalu angka UMK wilayah Kota Bogor
              juga tidak mengalami kenaikan.

              "Memang awalnya ada permintaan kenaikan UMK sebesar 3,7 persen," kata Ade Yasin.

              Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum menggelar rapat pleno untuk membahas
              kenaikan UMK tahun 2022, meski seharusnya ditetapkan 25 November 2021, seperti tertuang
              dalam  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  16  sebagai turunan  dari  UU Cipta  Kerja  Nomor  11
              Tahun 2020.

              Sementara,  Wakil  Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Kabupaten  Bogor,  Nanda
              Iskandar  menyebutkan  bahwa  mayoritas  pengusaha  berat  menaikkan  upah  lantaran  kondisi
              perekonomian saat ini belum seutuhnya pulih dari imbas pandemi.

              "Selanjutnya juga harus melaksanakan PP Nomor 36 Tahun 2021 secara konsisten dan tidak
              berpihak.  Karena  menyelamatkan  industri  juga  menyelamatkan  pekerja  dan  keluarganya,"
              terang Iskandar.

              Ia menyebutkan bahwa sektor industri di Kabupaten Bogor sangat terganggu dengan adanya
              pembatasan  aktivitas  masyarakat  selama  pandemi  COVID-19.  Pasalnya,  selama  tahun  2020,
              pemasaran hasil produksi dalam negeri dan ekspor mengalami penurunan sekitar 50-70 persen.

              Kemudian,  80  persen  perusahaan  tercatat  mengalami  penurunan  pendapatan,  sehingga
              berpengaruh  pada  operasional  perusahaan.  Akibatnya,  sebanyak  10.271  pekerja  terpaksa
              dirumahkan dan 1.966 pekerja lainnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Iskandar menerangkan, Apindo berharap langkah penyelamatan lain dari Pemerintah Kabupaten
              (Pemkab)  Bogor,  seperti  memangkas  banyak  alur  birokrasi  untuk  kemudahan  berinvestasi,
              penundaan pajak atau retribusi daerah. (Ant)






































                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141