Page 204 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 204

"Memang ada permintaan kenaikan sebesar 3,7 persen," kata Ade Yasin, usai kunjungan kerja
              di Kecamatan Jonggol, Rabu (24/11).
              Meski  begitu,  Pemkab  Bogor  belum  menggelar  rapat  pleno  untuk  membahas  kenaikan  UMK
              tahun 2022, meski seharusnya ditetapkan 25 November, seperti tertuang dalam PP Nomor 16
              sebagai turunan dari UU Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.

              "Tapi kami sudah sepakat bersama dewan pengupahan kabupaten untuk tidak ada kenaikan,
              karena UMK kita sudah lebih. Mudah-mudahan tidak ada kenaikan," tegasnya.

              Sementara Wakil Ketua Apindo Kabupaten Bogor, Nanda Iskandar pun mengakui, hal yang paling
              dikhawatirkan  pelaku  industri  adalah  penyesuaian  UMK  "Sektor  industri  di  Kabupaten  Bogor
              sangat terganggu dengan adanya pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi Covi-19.
              Selama tahun 2020, pemasaran hasil produksi dalam negeri dan ekspor mengalami penurunan
              sekitar 50-70 persen," kata Iskandar.

              Kata dia, hampir 80 persen perusahaan tercatat mengalami penurunan pendapatan, sehingga
              berpengaruh pada operasional perusahaan.

              Hal ini memaksa perusahaan merumahkan sebanyak 10.271 pekerja dan 1.966 pekerja lainnya
              terkena PHK.

              Apindo  berharap,  langkah  penyelamatan  lain  dari  Pemkab  Bogor,  seperti  memangkas  alur
              birokrasi untuk kemudahan berinvestasi, penundaan pajak atau retribusi daerah.
              "Selanjutnya juga harus melaksanakan PP 36 tahun 2021 secara konsisten dan tidak berpihak.
              Karena menyelamatkan industri juga menyelamatkan pekerja dan keluarganya," jelasnya.

              [bal].







































                                                           203
   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209