Page 19 - MODUL SAINS ANAK USIA DINI
P. 19
B. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN SAINS
Guru sebagai antisipator
Guru perlu memperhatikan faktor-faktor yang diduga akan berpengaruh pada anak, terutama
yang akan mencelakakan anak. Jika kegiatan banyak melibatkan alat dan bahan yang mudah
melukai, maka sebaiknya dilakukan penyampaian tata tertib dan tata cara pemakaian yang
benar. Kejelian guru dalam mengamati berbagai kemungkinan, akan meningkatkan
Kenyamanan dan keamanan dalam kegiatan sains.
Guru sebagai model
Biasanya terdapat beberapa kegiatan sains masing-masing bagi anak atau kelompok anak,
terutama terkait dengan pengunaan alat-alat sains yang bersifat normal, seperti thermometer.
Guru sebagai model dapat menunjukakn cara, sikap dan ketekunan terkait dengan
penggunaan perangkat sains tersebut.
Guru sebagai avaluator
Peran sebagai Evaluator secara umum sama sebagimana yang telah dibahas pada uraian
sebelumnya. Tetapi pada intinya, peran Guru sebagai Evaluator dalam kegiatan sains anak
adalah melakukan pengamatan yang benar dan tepat, melakukan pencatatan secara akurat,
serta berupaya membuat laporan yang sesuai dengan perkembangan anak yang
sesungguhnya.
Guru sebagai taman bereksplorasi anak
Anak akan senang jikagurunya juga aktif dalam kegiatan, buakan sebagai penonton
bahkan anak akan mudah menerima kehadiran guruapabila guru berusaha memaahami
perilaku anak, bukannya menuntut anak untuk memahami perilaku guru.
Guru sebagai promotor agar anak menjadi pembelajaran
sejati
Guru harusnya mendorong dan memberikan kesempatan untuk anak agar bersemangat
membaca buku, karena buku merupakan sumber sains yang sangat kaya. Guru perlu
mendorong agar anak rajin menelaah sendiri, mencari keterangan serta pandangan baru
melalui bahan pustaka maupun melalui bertanya pada pihak lain. Bagi anak yang
dianggap sudah bisa membaca dan menulis, sebaiknya disarankan untuk membuat
catatan dari setiap hasil bacaan dan pengamatan. Isi catatan tersebut dapat dijadikan
sebaga bahan diskusi pembelajaran sains yang diikutkan