Page 10 - MODUL EKSTRAKSI HARVIKA SIMAMORA FIXX
P. 10
B. Prinsip Dasar Metode Ekstraksi
Prinsip dasar ekstraksi adalah mengambil keuntungan dari kelarutan zat yang
berbeda untuk diekstraksi. Campuran senyawa yang akan diekstraksi dilarutkan dalam
pelarut. Pelarut yang digunakan memiliki kemampuan untuk melarutkan senyawa yang
diinginkan. Jika seperti pada contoh Anda ingin mengonsumsi konten kafein dalam kopi
bubuk gunakan pelarut berbasis air yang dapat melarutkan kafein.
1. Ekstraksi Cair-cair TOKOH KIMIA
Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk
perlakuan sampel untuk memisahkanan analit-analit dari
komponen-komponen matriks yang mungkin mengganggu
pada saat kuantifikasi atau deteksi analit. Disamping itu
ekstraksi pelarut juga digunakan untuk memekatkan analit
yang ada dalam sampel dengan jumlah kecil sehingga tidak
memungkinkan atau menyulitkan untuk deteksi atau
kuantifikasinya. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair
melibatkan analit dari fase air ke dalam pelarut organic yang
bersifat non polar atau agak polar seperti Walther Hermann
heksana,metilbenzen atau diklorometana. Analit-analit yang Nernst lahir pada
mudah terekstraksi dalam pelarut organic adalah molekul- tanggal 25 Juni 1864
molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan dan meninggal pada
subsituen yang bersifat nonpolar atau agak polar. Sementara tanggal 18 November
itu,senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan 1941.Beliau adalah
tertahan dalam fase air. kimiawan Jerman
yang menerapkan
Ekstraksi cair-cair ditentukan oleh distribusi
asas-asas
Nerst atau hukum partisi yang menyatakan bahwa “pada
termodinamika ke sel
konsentrasi dan tekanan yang konstan,analit akan
listrik. Ia menciptakan
terdistribusi dalam proporsi yang selalu sama diantara dua
sebuah persamaan
pelarut yang tidak saling bercampur”. Perbadingan
yang dikenal sebagai
konsentrasi pada keadaan setimbang di dalam 2 fase disebut
persamaan Nernst
dengan koefisien distribusi atau koefisien partisi (KD) dan
diekspresikan dengan rumus berikut
KIMIA PEMISAHAN 10