Page 28 - Flipbook sistem pencernaan manusia kelas 11 SMA
P. 28
C.
GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan makanan manusia tidak selamanya dapat bekerja normal yang
disebabkan oleh beberapa faktor. Gangguan pada sistem pencernaan manusia dapat disebabkan
oleh pola makan yang salah, gaya hidup, program diet yang ekstrem, makanan yang tidak bernutrisi
dan tidak higienis serta dari proses pemasakan atau penyimpanan yang salah. Hal tersebut
mengakibatkan beberapa gangguan fisiologis pada sistem pencernaan manusia, diantaranya
sebagai berikut:
1. Stomatitis (sariawan) adalah peradangan pada lapisan mukosa mulut yang ditandai dengan
luka, bengkak, kemerahan area dalam mulut dan bercak putih kekuningan. Hal ini disebabkan
oleh reaksi alergi, kebersihan mulut tidak terjaga, defisiensi nutrisi (kekurangan vitamin C) dan
makanan atau minuman yang panas.
2. Karies gigi adalah kondisi rusaknya struktur gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans
yang memetabolisme gula untuk mengasilkan asam dan menimbulkan pembentukan plak
sehingga gigi menjadi berlubang.
3. Konstipasi atau sembelit terjadi karena penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan di
usus besar dan pergerakan feses lambat, akibatnya feses menjadi sangat padat dan keras
sehingga sulit dikeluarkan.
4. Wasir (Hemoroid) adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di anus dan
rektum yang umumnya karena sembelit atau mengejan terlalu keras. Gejala yang dialami adalah
rasa mengganjal atau nyeri di area anus dan mengeluarkan darah ketika buang air besar.
5. Diare disebabkan oleh bakteri maupun protozoa pada usus besar sehingga penyerapan air
terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
6. Gastritis adalah peradangan pada lapisan mukosa lambung. Penyakit ini disebabkan oleh faktor
iritasi, infeksi dan pola makan yang salah (terlambat makan, makan terlalu banyak, makan
makanan yang mengandung terlalu banyak bumbu pedas). Selain itu, iritasi juga disebabkan
oleh obat-obatan penghilang rasa sakit dan alkohol. Gejala yang dialami penderita gastritis
adalah mual, muntah, tidak nafsu makan, kembung dan nyeri seperti terbakar pada perut bagian
atas.
7. Tukak lambung ditandai dengan adanya luka-luka pada dinding lambung. Penyakit ini
disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan dan sebagian besar adanya infeksi
bakteri Helicobacter pylori.
8. GERD atau gastroesophageal reflux diasease terjadi akibat naiknya asam lambung ke
kerongkongan (esofagus) karena melemahnya katup (sfingter) kardiak. Gejala yang dialami
penderita GERD adalah rasa asam atau pahit dimulut, mual, muntah, tidak nafsu makan,
kembung dan nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas.
9. Apendisitis adalah peradangan atau infeksi pada umbai cacing (apendiks). Penyakit ini
disebabkan penyumbatan oleh bahan tinja yang mengeras dan tersangkut di umbai cacing
(apendiks) sehingga terjadi pembengkakan dan terisi nanah atau jaringan mati.
10. Batu empedu disebabkan oleh timbunan kristal pada kantung empedu atau pada saluran
empedu yang tersusun dari kolesterol, kalsium karbonat, fosfolipid, garam empedu dan bilirubin.
Batu ini mencegah aliran dari empedu ke usus halus dan menyebabkan warna kulit menjadi
kuning karena akumulasi pigmen empedu, pencernaan lemak buruk dan mengurangi
penyerapan vitamin larut lemak.
E-BOOK INTERAKTIF SISTEM PENCERNAAN MANUSIA BIOLOGI KELAS XI SMA/MA 21