Page 46 - M-POWER_I/2025
P. 46
OPINI
Menata Ekosistem Digital, Bukan Sekadar Pelatihan
TENTU, melahirkan talenta digital bukan soal kuantitas tugas bersama untuk menciptakan ekosistem digital
semata. Yang kita butuhkan adalah talenta yang tepat yang lebih inklusif, memberdayakan, dan tepercaya.”
guna—yang tidak hanya paham coding, tetapi juga Dalam roadmap kami, penciptaan talenta digital
mengerti etika digital, keamanan siber, dan mampu idealnya 500 ribu orang per tahun. Tapi dengan
menciptakan solusi berbasis kebutuhan masyarakat. perkembangan teknologi yang begitu cepat, saya
Untuk itu, pendekatannya harus sistemik. Pemerintah tidak mendorong agar target dinaikkan. Kalau bisa satu juta
bisa bekerja sendiri. Kita membutuhkan dukungan dari talenta per tahun, kenapa tidak?
universitas, industri, komunitas, hingga masyarakat luas. Tentu ini bukan hal ringan. Tapi saya percaya bahwa
Salah satu strategi kami adalah menggandeng perusahaan Indonesia mampu. Kita punya bonus demografi,
global seperti Google dan Microsoft untuk memperkuat generasi muda yang adaptif, dan kultur yang cepat
kurikulum pelatihan digital, khususnya dalam bidang cyber mengadopsi teknologi. Ini adalah keunggulan kompetitif
security yang kini menjadi urusan strategis. yang tidak dimiliki semua negara. Namun, kita juga
Kita tahu, serangan siber kini tak lagi asing. Dulu, harus membangun kesadaran publik bahwa literasi
hanya segelintir orang yang bisa meretas sistem. Kini, digital dan keamanan data adalah pondasi penting. Di
keahlian itu makin tersebar. Maka, ke depan, ketahanan tengah derasnya informasi, masyarakat harus semakin
digital bukan hanya soal alat dan jaringan, tetapi soal cerdas dalam memilah konten dan menjaga jejak
manusia. digitalnya. Karena di dunia digital, privasi dan integritas
46
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi adalah dua hal yang tak boleh dikorbankan
Menjadi Pemilik Masa Depan Digital Kita
SAYA selalu percaya, masa depan bangsa tidak
ditentukan oleh teknologi yang kita beli, tetapi oleh
talenta yang kita bangun. Indonesia bisa menjadi tuan
rumah di negeri digitalnya sendiri. Kita bisa menjadi
pencipta, bukan sekadar pengguna.
Mari kita terus dorong kolaborasi lintas sektor. Kita
arahkan potensi anak-anak muda kita ke hal-hal yang
produktif, kreatif, dan solutif. Karena di era digital,
kunci keberhasilan bangsa bukan lagi di tambang atau
sawah, tapi di kepala dan jari-jemari generasi
“Talenta digital adalah tambang masa depan Indonesia. Kita tidak boleh
Catatan hanya menggali, tapi harus juga memurnikan dan mengolahnya menjadi
Redaksi kekuatan bangsa.”
Edisi Semester I-2025
EDISI SEMESTER I-2025

