Page 45 - M-POWER_I/2025
P. 45
OPINI
MENJADI TUAN RUMAH
DI NEGERI ”DIGITAL” SENDIRI
Dunia sedang bergerak cepat. Dalam hitungan bulan—bahkan
pekan—kita melihat kecanggihan baru dari teknologi digital,
terutama akal imitasi (AI), yang mengubah cara manusia belajar,
bekerja, dan berinteraksi. Jika kita tidak ikut berlari, bukan hanya
tertinggal, kita bisa tersisih. Karena itu, Indonesia tidak boleh hanya
menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain utama di panggung
transformasi digital dunia.
S AYA sering bertemu langsung dengan anak- tahun 2030.
anak muda Indonesia—dari mahasiswa, siswa
Angkanya memang ambisius. Saat ini kita baru
SMK, sampai pelaku startup—dan saya memiliki sekitar 3 juta talenta digital. Artinya, ada
percaya, bangsa ini tidak kekurangan bakat. Kita hanya pekerjaan besar di depan mata: membentuk enam juta
perlu memastikan bahwa potensi itu mendapat ruang, talenta baru dalam lima tahun ke depan. Namun saya
ekosistem, dan arah yang tepat. Itulah mengapa yakin, dengan semangat kolaborasi, target itu bukan
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mustahil 45
menargetkan penciptaan 9 juta talenta digital pada
Di tengah gencarnya era AI, Indonesia Meutya Hafid,
tidak boleh hanya menjadi pasar. Kita Menteri
harus menjadi pemain utama, dan saya Komunikasi
melihat langsung bahwa generasi muda dan Digital
kita siap menghadapi tantangan ini.”
Edisi Semester I-2025
FOTO:WWW.WIKIPEDIA.COM
EDISI SEMESTER I-2025

