Page 30 - Proyek E-Book Interaktif 3_Neat
P. 30

Tjarda untuk menyerahkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi kepada Jenderal Ter
                       Poorten dan meminta van Mook membentuk pemerintahan sementara di Australia.

               b. Perundingan Kalijati

                              Pertahanan di perbatasan Lembang pada tanggal 7 Maret 1942 mulai goyah setelah
                       digempur  habis-habisan  oleh  Jepang,  Mayor  Jenderal  Pesman  memperkirakan  jika
                       kondisi seperti itu terus terjadi maka Lembang akan jatuh sedangkan Lembang adalah
                       benteng  terakhir  menuju  Bandung.  Pesman  kemudian  ingin  melakukan  perundingan
                       untuk menyerahkan jalur Bandung-Purwakarta yang sebelumnya pernah dibahas dengan
                       Ter  Poorten.  Pesman  mengirim  dua  orang  bawahannya,  Kapten  Gerharz  dan  seorang
                       penerjemah Bernama J.D. Thijs untuk menjalin
                       kontak  dengan  Jepang, namun  Thijs  gagal  dan
                       Gerharz  berhasil.  Gerharz  berhasil  menjalin
                       kontak  dengan  Kolonel  Shoji.  Kolonel  Shoji
                       sepakat  mengadakan  perundingan  dengan
                       Pesman  keesokan  harinya  dan  memerintahkan
                       Gerharz  untuk  menyiapkan  kain  putih  yang
                       nantinya  dibentangkan  selama  perundingan
                       sebagai tanda bahwa gencatan senjata sementara
                       diberlakukan. Kolonel Shoji segera menghubungi
                       Jenderal  Imamura  dan  Imamura  menolak
                       perundingan  dengan  Pesman  serta  penyerahan
                       Bandung,  Imamura  hanya  mau  berunding
                       dengan  Gubernur  Jenderal  dan  Panglima
                       Tertinggi.


                              Pagi-pagi buta tanggal 8 Maret, sebuah mobil utusan Jepang berhenti di depan
                       Gedung  Isola,  markas  Jenderal  Pesman.  Seorang  Kapten  Jepang  Bernama  Yamashita
                       turun dan memberikan informasi mengenai perundingan bahwa Jepang hanya bersedia
                       berunding  dengan  Gubernur  Jenderal  dan  Panglima  Tertinggi.  Yamashita  juga
                       memberitahukan apabila Perundingan tidak dilaksanakan maka Bandung akan menjadi
                       sasaran  pengeboman  pesawat  Jepang  dari  Kalijati.  Mendengar  hal  tersebut,  Pesman
                       segera  menghubungi  Ter  Poorten  dan  Teer  Poorten  segera  melanjutkan  telpon  ke
                       Gubernur Jenderal Tjarda. Gubernur Jenderal pada awalnya tidak setuju, namun setelah
                       didesak dan mempertimbangkan nasib penduduk sipil di  Bandung, Tjarda pun setuju
                       untuk berunding dan segera Bersiap-siap saat itu juga.

                              Tepat  pukul  09.30,  rombongan  Gubernur  Jenderal  yang  terdiri  dari  Gubernur
                       Jenderal, Letnan Jenderal Ter Poorten, Mayor Jenderal Bakkers, Letnan Kolonel Mantel
                       serta beberapa pejabat sipil Kiveron, Idenburgh, ajudan van Till, penerjemah Hulswee dan
                       Hagenaar berangkat dengan tiga mobil menuju Kalijati, Subang. Rombongan berhenti
                       sebentar untuk bergabung dengan mobil Pesman dan Yamashita sebelum melanjutkan ke
                       Subang.  Mobil  Yamashita  memimpin  rombongan  guna  memastikan  keselamatan
                       rombongan dikarenakan mereka akan melewati basis pertahanan Jepang di Ciater. Di


                                                                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35