Page 121 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 121

Kelahiran Kembali












                 KanDang  aYaM  itu  kini  terasa  begitu  menekan.  Masuk  ke
                 dalam pintunya, aku teringat mulut gorong-gorong gelap yang
                 menjadi kegagalanku sebagai anak-kolong sejati. Di kandang
                 ini aku hanya bisa merangkak. Dalam baju astronot, kucung-
                 kil alas yang telah mengerak terkena tahi dan tumpahan mi-
                 num an ayam. alas itu adalah rumah bersalin para tikus. Re-
                 lung-relung yang terbentuk di bawahnya adalah kamar-kamar
                 bayi. Kucing-kucingku segera mencaploki cecindil yang masih
                 merah itu. Tapi, kali ini keriangan mereka tidak meng hibur-
                 ku. Yang terlihat olehku hanyalah jeruji-jeruji yang sung guh
                 meng himpit. Itulah kota kelahiranku bagiku sekarang. aku tak
                 ingin menghabiskan hidupku di sini. aku sayang ayah dan Ibu,







       Enrico_koreksi2.indd   115                                     1/24/12   3:03:54 PM
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126