Page 119 - Cerita Cinta Enrico by Ayu Utami
P. 119

Ce r i t a   Ci n t a   E n r i c o

                 Jadi, tidak akan ada kawin Islam juga. ayahku menolak abang-
                 abang tirinya dengan halus. Ia berkata “tak usah repot-repot”,
                 dan mengaku bahwa ia harus cepat-cepat ke Jawa untuk me-
                 meriksakan  jantung  putranya  ke  dokter  spesialis.  Kelainan
                 jantungku yang baru ditemukan menyelamatkan Ibu dan ayah
                 dari  ketegangan  keluarga.  aku  marah  pada  ibuku  karena  ia
                 selalu menceritakan kelemahan dan penyakitku pada saudara-
                 saudara. Tak sekalipun ia bercerita bahwa aku anak baik dan
                 kuat membawakan belanjaannya. Yang ada: Rico anak rewel
                 dan penyakitan...


                    Kami menghabiskan sebulan penuh di Jawa, dengan be-
                 be rapa  hari  di  Madura,  mencocokkan  dengan  jadwal  kapal
                 penumpang le Havre abeto yang dua minggu sekali. aku telah
                 naik kereta limex lintas Jawa yang sangat modern. aku men-
                 dapatkan  sepasang  sepatu  kulit  coklat  terang  sete lah,  me-
                 mang dengan sangat rewel, membongkar seluruh per  tokoan
                 di  Surabaya.  aku  telah  melihat  toserba  Sarinah  di  Jakarta,
                 mes kipun  tidak  sempat  menengok  kios  penjual  pesawat
                 terbang. Kami pergi ke glodok dan aku membeli kaset lagu
                 Chirpy chirpy cheep cheep dari Middle of the Road yang waktu
                 itu diputar oleh seluruh toko. Sepanjang jalan aku bernyanyi:
                 Where’s your mama gone? Little baby gone. Far far away...
                    aku telah makan mangga, yang rasanya memang lembut
                 menakjubkan.  Om  Zaini  membawaku  ke  semua  makanan
                 enak  di  Surabaya  (kelak  pamanku  yang  menyenangkan  ini
                 me  ninggal muda karena penyakit yang disebabkan makanan
                 enak, dan putranya yang melihat ayahnya sekarat tanpa bisa
                 mem bantu  akhirnya  memutuskan  untuk  jadi  dokter).  Kami
                 ke Pasuruan, lumajang, Semarang, Jepara, Kudus, Yogyakarta,


                                                                         113



       Enrico_koreksi2.indd   113                                     1/24/12   3:03:54 PM
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124