Page 22 - Hujan bulan Juni Pilihan sajak by Sapardi Djoko Damono
P. 22

bahkan dalam igauanku?” Dan kausebut
               hidupmu sore hari (dan bukan siang
               yang bernafas dengan sengit
               yang tiba-tiba mengeras di bawah matahari) yang basah,
               yang meleleh dalam senandung hujan,
               yang larut.
               Amin.
                                                                                                     1970


               KARTU POS BERGAMBAR:
               TAMAN UMUM, NEW YORK


               Di sebuah taman kausapa New York yang memutih rambutnya
               duduk di bangku panjang, berkisah
               dengan beberapa ekor merpati. Tapi tak disahutnya
               anggukmu; tak dikenalnya sopan-santun itu.

               New York yang senjakala, yang Hitam panggilannya,
               membayangkan diriny turun dari kereta
               dari Selatan nun jauh. Beberapa bunga ceri jatuh
               di atas koran hari ini. Lonceng menggoreskan akhir musim semi.


                                                                                                     1971




























               Manuskrip puisi “Hujan Bulan Juni” Sapardi Djoko Damono                                 22
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27