Page 140 - oke mutiara kebun sawit
P. 140

Matahari sedang terik-teriknya, kulitku sudah

               terbakar  berkali-kali  jadi  tak  begitu  ada  bedanya.


               Jika  beruntung  ada  pekerja  baik  hati  kemudian

               mengajak  aku  naik  kendaraannya  hingga  ke


               sekolah. Terkadang aku lebih sering naik alat berat

               yang  dikemudikan  siswaku,  untuk  sampai  ke


               sekolah,     roda-roda    besar    menggilas     tanah

               menerbangkan  ribuan  debu.  Tanah  di  sini  begitu


               gersang, apalagi baru-baru  ini  pohon kelapa sawit

               sedang  peremajaan.  Generator  sumber  satu-


               satunya  listrik  disini  tak  pernah  berhenti  meraung,

               generator  bisa  menghabiskan  berliter-liter  minyak

               dalam setiap harinya jika generator ini berbunyi itu


               pertanda di sekolah masih ada listrik.



                       Setibanya  di  sekolah  aku  disambut  dengan

               teriakan  histeris  juga  kaki-kaki  kecil  berlari



               136 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145