Page 152 - oke mutiara kebun sawit
P. 152

perangai  mirip  Ece.  Ia  masih  nampak  malu

               pertanyaanku tidak jauh berbeda ketika Ece datang,


               namun  sepertinya  ia  datang  dengan  motifasi  lebih

               tinggi dari adiknya.



               “aku ingin belajar pak, adiku sudah pandai membaca


               sedangkan aku sedikitpun tak tahu.” Mulutnya mulai

               mengeluarkan  kata-kata  walaupun  hanya  sedikit.

               “Ece  selalu  memintaku  untuk  membantunya


               membaca,  padahal  ia  tahu  jika  aku  tak  bisa

               membaca selebihnya ia mengoloku hingga aku ingin


               sepertinya  bisa  juga  membaca.”  Perkataan  yang

               cukup  sederhana  namun  membuat  jantungku


               seperti  berhenti  beberapa  detik  dari  biasanya.  Ini

               sudah saatnya hatiku merayu.



                       Hari-hari  menjadi  lebih  menyenangkan

               karena  ada  Ece  dan  Acok  kakak  beradik  dengan


               148 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   147   148   149   150   151   152   153   154   155