Page 151 - oke mutiara kebun sawit
P. 151
yang terpantul dari jendela kaca, sesosok pria
dengan rambut klimis dan duduk paling rapih di kursi
belakang. Kelas kala itu belum begitu ramai
biasanya menghadapi hari gajih memang begitu
anak-anak lebih memilih pergi bersama orangtuanya
ketimbang datang ke sekolah hanya ada beberapa
saja. Sesampainya di kelas aku segera munuju kursi
tempat dimana biasa aku duduk. Lelaki itu masin
menundukan kepalanya aku belum begitu jelas
melihat wajahnya, tiba-tiba Ece datang
manghampiriku.
“pak itu kaka ku Acok dia ingin ikut sekolah.” Aku
menjawabnya dengan senyum oh manisnya hari ini.
Mungkin ini sudah saatnya menurut Acok
untuk duduk dan belajar bersama adiknya, aku
berdiri dari kursi kemudian menuju lelaki dengan
147 | M u t i a r a K e b u n S a w i t