Page 148 - oke mutiara kebun sawit
P. 148
kelak ayahnya membelikan tas kecil berwarna
merah jambu. Kakaknya masih setia mengantar,
walaupun tak pernah menggandeng adiknya itu, aku
tak pernah memaksa kakanya belajar biarkan saja
nanti ada waktunya ia masuk dan belajar bersama
kami karena di usia mereka guru terbaik adalah
orang tua.
Hidup di sini tentunya sarat dengan masalah,
tendensius penduduk lokal tentunya selalu terasa
saat para pendatang menjadi primadona di
perkebunan, walaupun posisi pendatang tak pernah
lebih tinggi dari pemilik tanah bangsa. Seperti saat
itu aku pernah terkena imbasnya, saat atasan kebun
datang dan mamintaku untuk tidak mengajar anak-
anak kecil karena sudah ada sekolah pagi. Hingga
aku harus mempropokasi anak-anak agar mereka
144 | M u t i a r a K e b u n S a w i t