Page 22 - oke mutiara kebun sawit
P. 22

wanita  cantik  yang  kini  telah  menjadi  istriku.

               Perempuan  yang  juga  berangkat  bersamaku


               beberapa  bulan  lalu.  Dalam  kantung  matanya  aku

               melihat  perdunya  bumi  dan  teduhnya  hati  sosok


               sederhana dan gigih, kehidupan terasa begitu indah

               sesuai mimpi juga cita-cita orangtua. Dulu sebelum


               aku berada di sini banyak buku yang kubaca, hingga

               isi otaku mendekati sempurna itu kata teman-teman


               akupun  tak  habis  pikir  mengapa  mereka  berkata

               demikian.  Kini  aku  lebih  sering  membaca  alam


               kemudian  menjadikan  hujan  sebagai  rayuan

               mengasyikan. Aku hanya membawa buku beberapa

               saja  dari  kampung  halaman,  selain  untuk


               menunjang  pekerjaanku  juga  sesekali  mengasah

               otak mengingatkanku pada kehidupan lainnya.








               18 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27