Page 37 - oke mutiara kebun sawit
P. 37

pemilik  waktu  dengan  lembut  memanggil  ayahku,

               setelah berbulan-bulan menahan pahit bukan pada


               lidah  tapi  terasa  menjadi  dalam  jiwa.  Setelah

               percakapan  singkat  itu  pagi  begitu  berat  tubuh


               merspon  dengan  cepat,  lelah  tak  terduga  datang

               bersama ujung percakapan, ada apa dengan semua


               ini, teriak tidak cukup menggantikan semuannya jika

               semua  perasaan  ini  datang  aku  bingung  untuk


               memulai,  hentakan  kaki  tidak  cukup  baik  untuk

               berjalan,  diskusi  pada  hati  yang  sama  saja


               membisu.


                       Setiap  paginya  aku  berjalan  melintasi  gang


               kecil menuju tempat dimana semua  harapan sirna

               bagiku,  dulunya  di  sini  adalah  sawah  pemiliknya


               satu orang saja tapi sejak orang itu meninggal anak-

               anaknya  sibuk  berbagi  harta  malah  sampai  ada



               33 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42