Page 2 - Portofolio Aksi Nyata - Bertha
P. 2
PENERAPAN KESEPAKATAN KELAS DAN REFLEKSI SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN UNTUK BUDAYA POSITIF SEKOLAH
LATAR BELAKANG KEGIATAN AKSI NYATA:
Murid yang pintar memang dambaan semua guru. Bahkan hampir setiap
orangtua menginginkan anaknya pandai di dunia pendidikan saat ini. Namun,
ternyata bukan dilihat dari seberapa banyak tingkat materi yang didapatkan. Hal
ini karena otak manusia cepat sekali mengalami lupa, bahkan terhadap beberapa
hal yang baru saja dilakukan.
Justru yang harus dibudayakan adalah refleksi pembelajaran. Dengan
melakukan hal ini, perlahan otak siswa akan terbiasa untuk mengingat secara
terus-menerus. Semakin sering diadakannya evaluasi materi, maka daya ingat
menjadi lebih kuat. Bahkan bisa sampai hafal di luar kepala.
Meski sebetulnya bisa saja materi tersebut dihafalkan begitu saja, namun
jika dilakukan secara terus-menerus serta dalam jumlah banyak, akan
mengakibatkan kepala cepat pusing. Tidak jarang pula membuat tubuh atau
pikiran menjadi kelelahan. Maka dari itu, lebih baik dievaluasi atau mengulas
singkat secara rutin.
Kegiatan melakukan refleksi dalam proses pembelajaran ini
dimasukan dalam kesepakatan kelas atau keyakinan kelas yang
nantinya akan menjadi kebiasaan dan budaya positif siswa.
Budaya sekolah yang positif menjadi tempat bagi para guru, murid, serta
setiap lapisan komponen sekolah untuk merasakan atmosfer positif yang
membangun dan memperkuat karakter. Ketika sekolah sudah memiliki budaya
positif dengan menerapkan disiplin positif, guru akan bersemangat untuk
bekerja, karena mereka melihat gambaran yang lebih besar dan murid berada
dalam posisi yang lebih baik (secara mental dan emosional) untuk belajar. Untuk
menciptakan budaya positif di sekolah, maka dimulai dari kelas.
Salah satu contoh penerapan budaya positif yang bisa dikembangkan
disekolah adalah pembuatan kesepakatan kelas oleh wali kelas, yang bertujuan