Page 28 - E-Modul Sistem Pencernaan Manusia
P. 28
Sistem Pencernaan Manusia
E - M O D U L Berbasis PBL Terintegrasi Etnosains
I P A
INFO ETNOSAINS
Tahukah kamu? Puluhan bahkan ratusan tahun sebelum kamu
lahir, nenek moyang kita dari seluruh penjuru Indonesia telah
membuat dan mengolah ikan dengan teknik pengasapan. Ikan asap
hingga kini masih menjadi salah satu menu lauk pauk yang digemari
oleh berbagai kalangan masyarakat.
Pengasapan adalah cara tradisional
dalam upaya pengawetan ikan. Ikan ada
yang berasal dari air laut dan air tawar,
kedua jenis ikan ini mempunyai protein
yang tinggi dan baik dikonsumsi untuk
pertumbuhan tubuh. Jenis ikan air tawar
Gambar. Ikan nila asap
Sumber: biggo.id yang dapat dikonsumsi adalah Ikan nila.
Ikan nila memiliki komposisi gizi yaitu protein 12,94 g, lemak
0,10 g, dan karbohidrat 0,32 g. Masyarakat umumnya melakukan
proses pengasapan ikan secara tradisional dengan suhu tinggi dan
waktu relatif singkat serta menggunakan rumah pengasapan atau
tungku dengan jarak antara ikan dan sumber api sangat dekat.
Kadar lemak nila asap (Oreochromis niloticus) tanpa adanya
penambahan garam meningkat 0,2% dari 2,64% pada ikan segar
menjadi 3,14% setelah diasap. Kadar lemak yang meningkat juga
disebabkan oleh rendahnya kadar air, sehingga lemak pada produk
mudah mengalami oksidasi. Ikan nila mengandung nilai protein yang
cukup banyak. Akan tetapi lama proses pengasapan akan
berpengaruh pada jumlah protein yang terdapat pada ikan nila.
Kadar protein ikan asap mengalami peningkatan pada 1 jam dan 2
jam kemudian mengalami penurunan pada 3 jam pengasapan, hal ini
disebabkan peningkatan kandungan Nitrogen sebagai komponen
asam amino sejalan dengan hilangnya elemen Hidrogen karena
pemasan. Akan tetapi semakin lama pemanasan dapat merusak
protein
Kelas VIII SMP/MTs