Page 22 - BULETIN 1192
P. 22

BULETIN            Parlementaria



            Kota Bandung Dinilai Sukses
    KOMISI X • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Terapkan Kurikulum Merdeka











                         akil Ketua Komisi
                                               “Dan memang ternyata untuk
                         X DPR RI Hetifah
                         Sjaifudian menilai
                                            salah satu kota yang cukup sukses
                                            menerapkannya. Tentu ini bisa menjadi
            W Kota Bandung cukup
            sukses dalam menerapkan Kurikulum   Kota Bandung bisa kita nilai sebagai   KOTA BANDUNG BISA
                                            pembelajaran bagi Kemendikbud
                                                                             KITA NILAI SEBAGAI
            Merdeka. Ia menyampaikan, Kurikulum   Ristek khususnya Pusat Kurikulum
            Merdeka yang dikembangkan       dan Pembelajaran,” tutur Hetifah saat   SALAH SATU KOTA
            Kementerian Pendidikan,         memimpin kunjungan kerja spesifik   YANG CUKUP SUKSES
            Kebudayaan, Riset dan Teknologi   Komisi X DPR RI ke Bandung, Jawa   MENERAPKANNYA.
            (Kemendikbudristek) ini pada awalnya   Barat, Jumat (18/3).      TENTU INI
            adalah sebagai kurikulum prototipe di   Politisi Partai Golkar itu mengatakan,   BISA MENJADI
            sekolah-sekolah penggerak.      dari pertemuan yang dilakukan dengan   PEMBELAJARAN BAGI
                                            stakeholder dan elemen terkait di
                                            Bandung, Komisi X DPR RI banyak   KEMENDIKBUD RISTEK
                                            mendapatkan masukan dan catatan-  KHUSUSNYA PUSAT
                                            catatan perbaikan apabila Kurikulum   KURIKULUM DAN
                                            Merdeka ini diperluas dan diadopsi.   PEMBELAJARAN
                                            “Tentu kita harus melakukannya dengan
                                            cermat supaya kita yakin bahwa apa
                                            yang kita maksud dalam gerakan ini   ada beberapa kendala yang dihadapi,
                                            bisa terwujud,” kata Hetifah.    di antaranya terkait soal guru. “Salah
                                               Ia mengungkapkan, dalam       satu kuncinya adalah menyangkut soal
                                            implementasinya saat ini memang masih   guru yang akan menjadi motor utama
                                                                             didalam pelaksanaannya. Mereka
                                                                             membutuhkan penambahan kapasitas
                                                     Wakil Ketua Komisi X DPR RI
                                                     Hetifah Sjaifudian. Foto : Devi/Prima  dalam berbagai hal, seperti bagaimana
                                                                             kemampuan atau skill baru yang
                                                                             dituntut, serta cara pandang baru dalam
                                                                             menerapkan kurikulum ini. Termasuk
                                                                             bagaimana cara melihat anak dan
                                                                             metode belajarnya,” ucap Hetifah.
                                                                               Selain itu juga mengenai sarana
                                                                             prasarana yang dibutuhkan, tambah
                                                                             Hetifah, termasuk pemahaman
                                                                             tentang model assessment yang
                                                                             akan diterapkan, tentu ini juga sangat
                                                                             berbeda. “Kami berharap stakeholder
                                                                             terkait bisa menanggapai atau
                                                                             merespon masukan ini agar lebih baik
                                                                             lagi. DPR dengan fungsi pengawasan
                                                                                   bisa menjadi alat untuk
                                                                                         memperbaiki persiapan
                                                                                         penerapan ke depan,”
                                                                                       tandas legislator dapil
                                                                                     Kalimantan Timur itu.   dep/sf


            22   Nomor 1192/IV/III/2022  •  Maret 2022
   17   18   19   20   21   22   23   24