Page 6 - BULETIN 1185
P. 6

BULETIN            Parlementaria


              Ada Etika dan Tata Tertib
      PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  dalam Setiap Rapat di DPR











                          akil Ketua DPR RI
                                                                              terlebih dahulu menunggu arahan dan
                                              Kementerian Perindustrian dan Dirut
                                                                              waktu berbicara dari pimpinan rapat.
                                              PT Krakatau Steel Silmy Karim. Dalam
                          Kordinator Bidang
                          Politik dan Keamanan
                                                                              1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPR,
                                              banjirnya impor baja hingga penutupan
              W (Korpolkam) Lodewijk
                                                                              terutama pasal 294 bahwa anggota
              F. Paulus mengungkapkan dalam
                                              blast furnace dan mangkraknya smelter
                                              milik Krakatau Steel di Kalimantan
              setiap rapat atau persidangan di DPR   rapat itu membahas sejumlah hal, dari   Padahal dalam Peraturan DPR Nomor
                                                                              rapat berbicara setelah dipersilahkan
              RI ada tata tertib yang harus diikuti   Selatan.                oleh pimpinan rapat. Dan tatib tersebut
              oleh semua pihak. Hal ini terkait   Perdebatan berawal ketika rapat   sejatinya juga termasuk bagian dari
              keluarnya Dirut PT Krakatau Steel   tersebut membahas penutupan blast   etika secara global yang berlaku di
              Silmy Karim dari ruang rapat, saat   furnace. Dimana dari paparan Dirjen   masyarakat.
              Komisi VII DPR RI menggelar Rapat   ILMATE diketahui butuh 5 furnace.   Sikap reaktif yang berlebihan
              Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI   Sementara yang tersedia hanya satu,   tersebut dinilai sebagai sikap yang
              dengan Dirjen ILMATE Kementerian   dan itupun oleh Silmy dikatakan gagal,   tidak beretika dan tidak menghormati
              Perindustrian.                  rugi dan sebagainya. Dan penutupan   rapat atau persidangan di saat itu. Tak
                “Sebenarnya saya tidak tahu persis   tersebut dianggap tidak selaras dengan   berlebihan jika kemudian Pimpinan
              saat rapat itu. Tapi dalam setiap rapat   semangat Presiden Jokowi untuk   rapat mempersilahkan Silmy untuk
              atau persidangan di DPR ada aturannya,   peningkatan Industri Baja dalam Negeri,   meninggalkan ruang rapat. Hal
              ada mekanismenya, atau tata tertibnya.   karena Indonesia kaya bahan baku besi   itu selain untuk menjaga marwah
              Nah yang saya dengar kemarin sama   dan baja.                       persidangan atau rapat yang
              Anggota DPR begini, mungkin dia   Sayangnya, mendengar                  notabene merupakan
              merasa tidak benar dan langsung   pertanyaan Pimpinan dan                 amanah undang-undang
              memotong. Nah di situ ada tatibnya.   beberapa Anggota Komisi              dalam menjalankan
              Mungkin harusnya Pak Silmy tidak perlu   VII tersebut, Silmy                tugas dewan, juga
              seperti itu, kan beliau sudah sering ke   langsung bersikap                 semata untuk menjaga
              (DPR) sini,” ungkap Lodewijk kepada   reaktif, dengan langsung              kelancaran jalannya
              awak media usai memimpin Rapat   menjawab tanpa                             rapat.   ayu/sf
              Paripurna, di Gedung DPR RI, Senayan,
              Jakarta, Selasa (15/2).
                Politisi Partai Golkar ini    Wakil Ketua DPR RI Korpolkam
                                              Lodewijk F. Paulus. Foto: Faisal/nvl
              mencontohkan saat di rumah, ketika
              orang tua bicara, anak diajari untuk
              mendengarkan terlebih dahulu.
              Baru kemudian bicara ketika sudah
              dipersilahkan. “Ada mekanismenya.
              Begitupun ketika rapat dan sidang
              di DPR, pimpinan akan memberikan
              kesempatan untuk bicara atau
              menjelaskan,” tandas Lodewijk.
                Sementara itu, Wakil Ketua
              Komisi VII DPR RI Bambang
              Haryadi kepada wartawan
              menjelaskan, pada Senin
              (14/2), ia memimpin Rapat
              Dengar Pendapat Komisi VII
              DPR RI dengan Dirjen ILMATE


              6   Nomor 1185/I/II/2022  •  Februari 2022
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11