Page 9 - BULETIN 1201
P. 9

KOMISI III • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Legislator Usul
               RUU Narkotika



               Atur BUMN Ikut


               Serta Bangun Panti



               Rehabilitasi Narkoba








                         nggota Komisi III DPR RI   juga harus disiapkan juga panti-
                         Adde Rosi Khoerunnisa   pantinya. Oleh karena itu, usulan
                         mengusulkan dalam     masukan saya yaitu norma-
               A Perubahan Kedua               norma terkait keikutsertaan
               Atas UU Nomor 35 Tahun 2009     BUMN untuk turut serta
               tentang Narkotika (RUU tentang   berpartisipasi membangun
               Narkotika) memasukkan norma-    panti-panti rehabilitasi
               norma keikutsertaan BUMN untuk   harus dimasukkan ke dalam
               turut serta berpartisipasi dalam   pasal RUU Narkotika ini,”
               membangun panti-panti rehabilitasi   ujar politisi Partai Golkar
               pengguna narkoba. Tujuannya,    tersebut. 
               agar beban rehabilitasi tidak hanya   Selain itu, Adde
               dibebankan kepada Pemerintah    menekankan adanya
               Daerah akan tetapi juga kepada   sinergi Kemenkumham
               BUMN dan perusahaan-perusahaan   dengan BPOM
               besar yang memiliki peran serta dalam   selain juga dengan
               membangun panti rehabilitasi.   Kementerian
                 Demikian disampaikan Adde saat   Kesehatan. Mengingat,
               Rapat Panja RUU Komisi III DPR RI   sebagaimana diketahui
               dipimpin Ketua Panja RUU tentang   hingga kini masih terdapat adanya   saja kemudian bisa langsung masuk
               Perubahan Kedua Atas UU Nomor 35   macam-macam obat tidak masuk   rehab. Jadi menurut saya, satu
               Tahun 2009 tentang Narkotika (RUU   golongan narkoba atau psikotropika   kali saja sudah cukup dan jangan
               tentang Narkotika) yang juga Wakil   serta tidak masuk juga ke dalam   menunggu sampai dua kali,” tandas
               Ketua Komisi III DPR RI Pangeran   lingkup obat-obatan. Maka,   Adde Rosi. 
               Khairul Saleh dengan Wakil Menteri   diharapkan sinergi Kemenkumham   Legislator daerah pemilihan
               Hukum dan HAM (Wamenkumham)     dengan BPOM harus segera terwujud   (dapil) Banten I itu mengingatkan
               Edward Omar Sharif Hiariej dan   agar jelas mana yang tergolong obat   jangan sampai artian dua kali
               jajaran terkait penjelasan umum   dan mana yang tergolong narkoba   rehabilitasi yang dikeluarkan
               substansi RUU tentang Narkotika   berdasarkan RUU Narkotika.    BNN itu dikesankan seolah-olah
               di Ruang Rapat Komisi III DPR RI,   “Di sisi lain, sebagaimana dalam   mentoleransi penggunaan narkotika
               Senayan, Jakarta, Senin (23/5).   Pasal 55 B ayat 2 disampaikan   yang masuk rehabilitasi. “Karena,
                 “Ke depannya tempat panti     bahwa ‘rehabilitasi telah menjalani   Komisi III DPR RI menginginkan agar
               rehabilitasi harus banyak dibangun   proses hukum atau tidak lebih dari   UU Narkotika ini adalah UU yang
               agar pengguna narkoba khususnya   dua kali yang diterbtitkan BNN.   paripurna dan UU yang spesial yang
               pengguna satu gram ke bawah     Pertanyaannya, apa alasannya kenapa   dilahirkan oleh DPR RI tahun ini,”
               bisa direhabilitasi. Hal ini penting   harus dua kali? Kenapa tidak satu kali   pungkas Adde Rosi.   pun/aha


                                                                                  Nomor 1201/I/VI/2022  •  Juni 2022  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14