Page 8 - BULETIN 1141
P. 8

BULETIN
            BULETIN            Parlementaria

            Pemerintah Impor 1 Juta Ton
    KOMISI IV • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Beras, Legislator Pertanyakan





            Program Food Estate








                      nggota Komisi IV DPR RI
                      Slamet mempertanyakan   menggunakan sistem pertanian presisi,
                                            sehingga bisa menghasilkan 3 hingga
                      program Food Estate yang   4 kali lebih banyak (sekira 17 ton per
            A telah digembar-gemborkan      hektar) produk ketimbang dengan   JANGAN SAMPAI
            pemerintah. Hal ini menyusul rencana   penggunaan teknologi biasa.   ANGGARAN DAN PUPUK
            pemerintah yang akan mengimpor 1   Seperti dikabarkan, Menteri   YANG SUDAH TERBATAS
            juta ton beras pada tahun ini.  Slamet   Koordinator Bidang Perekonomian
            meminta pemerintah terbuka soal   Airlangga Hartarto mengatakan bahwa   DIALIHKAN DARI PETANI
            perkembangan Food Estate.       menjaga ketersediaan beras di dalam   KE FOOD ESTATE, TETAPI
               “Pemerintah harus bertanggung   negeri merupakan hal penting untuk   TIDAK MENAMBAH
            jawab dan transparan atas program   dilakukan agar harga komoditas   PRODUKSI PANEN
            Food Estate. Sampaikan kepada publik   tersebut bisa tetap terkendali. Sehingga   NASIONAL,
            tingkat keberhasilan dari program       ia berencana melakukan
            (Food Estate) ini,” kata Slamet,             impor beras sebanyak
            dalam keterangan persnya                      1 juta ton di tahun
            yang diterima Parlementaria,                    2021.           bisa memberi tambahan hasil panen
            Minggu (7/3).                                      “Pemerintah   di luar hasil panen petani biasanya,
               Pasalnya, rencana                              sudah memulai   dengan hitungan, 165 ribu hektar dikali
            impor 1 juta ton beras                            proyek Food   17 ton, maka seharusnya ada 2,8 juta
            dinilai kontradiktif                             Estate seluas   ton tahun ini.  Lalu untuk apa lagi impor 1
            dengan wacana Menteri                            165 ribu hektar di   juta ton?” tanya Slamet. 
            Pertahanan yang                                 berbagai lokasi.   Legislator asal Sukabumi ini
            menyebut Food Estate                            Artinya pemerintah   menjelaskan, proyek Food Estate telah
                                                                            menyerap anggaran Kementerian
                                                                            Pertanian, termasuk pupuk yang
                                                                Anggota Komisi   sebelumnya dialokasikan bagi petani.
                                                                IV DPR RI Slamet.   “Jangan sampai anggaran dan pupuk
                                                                Foto: Arief/Man
                                                                            yang sudah terbatas dialihkan dari
                                                                            petani ke Food Estate, tetapi tidak
                                                                            menambah produksi panen nasional,”
                                                                            tegas Slamet. 
                                                                               Politisi PKS itu juga mengungkapkan,
                                                                            kebijakan impor yang dibuka lebar
                                                                            melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun
                                                                            2020 tentang Cipta Kerja, memberikan
                                                                            peluang besar bagi lapangan kerja
                                                                            petani luar negeri dan mempersempit
                                                                            peluang pemasaran produk petani
                                                                            dalam negeri. “Kami mengingatkan agar
                                                                            pemerintah tidak mudah menerapkan
                                                                            impor demi memberi optimisme kepada
                                                                            petani Indonesia,” pungkasnya.   dep/sf


            8    Nomor 1141/III/III/2021  •  Maret 2021                                                                                                                                                 Nomor 1141/III/III/2021  •  Maret 2021  9
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13