Page 12 - BULETIN 1141
P. 12
BULETIN
BULETIN Parlementaria
Pemerintah Diminta Pastikan
KOMISI IX • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA EUA Vaksin AstraZeneca
Sesuai Prosedur
adan Pengawas Obat
asalkan prosesnya transparan dan
dan Makanan (BPOM ) mendatangkannya ke Tanah Air,
mengeluarkan emergency tidak ada kepentingan bisnis dan politis
B use authorization (EUA) menungganginya.
untuk vaksin AstraZeneca yang “Kita sedang perang melawan
dikembangkan oleh Oxford University. Covid-19 yang taruhannya adalah
Vaksin yang tidak dilakukan uji klinis di nyawa rakyat dan keselamatan
Indonesia ini, menurut BPOM, memiliki bangsa. Keputusan memilih, membeli
hasil efikasi 62 persen. Menanggapi dan mendatangkan vaksin adalah
hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI kewenangan pemerintah yang tidak
Netty Prasetiyani meminta pemerintah boleh dititipi kepentingan bisnis dan
agar memastikan proses penetapan politis. Kita perlu tahu apakah ada
EUA atas vaksin AstraZeneca berjalan konsekuensi yang harus ditanggung
sesuai prosedur. negara akibat menerima skema COVAX
“Sebagai wakil rakyat, saya perlu WHO. Selain itu, harus dipastikan
mendapat kepastian bahwa izin keluarnya UEA vaksin AstraZeneca
darurat penggunaan vaksin oleh dapat mempercepat proses vaksinasi Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Foto: Jaka/
Man
pemerintah telah melewati prosedur nasional yang saat ini berjalan lambat,”
standar. Meskipun AstraZeneca ujar politisi Fraksi PKS ini. membentuk herd immunity. “Tujuan
diperoleh dengan skema COVAX WHO Netty menilai, realisasi vaksinasi penting proses vaksinasi adalah
secara gratis, bukan berarti kita tidak nasional saat ini masih rendah yakni untuk membentuk herd immunity. Jadi
perlu mempertimbangkan efikasi, hanya 200 ribu perhari, padahal target kalau proses vaksinasinya lambat dan
kualitas dan kehalalannya. Semua pemerintah adalah 1 juta dosis per hari. akhirnya tidak mencapai herd immunity,
harus transparan, jangan ada yang Oleh karena itu, ia berharap dengan apa gunanya program vaksinasi?
disembunyikan,” ujar Netty dalam berita keluarnya izin atas vaksin AstraZeneca, Jangan hanya cepat memutuskan
tertulisnya kepada Parlementaria, target vaksinasi dapat tercapai. membeli dan mendatangkan
Rabu (10/2). Kepada pemerintah, Netty vaksin, tapi masih sengkarut
Pasalnya, izin EUA untuk vaksin menyarankan agar lebih kreatif dalam manajemen pelaksanaannya di
Sinovac dikeluarkan BPOM setelah melaksanakan proses vaksinasi, lapangan,” urai Netty.
ada uji klinis tahap ke tiga di Indonesia. misalnya dengan strategi jemput Terakhir, Netty meminta agar
“Apakah hal yang sama tidak perlu bola. “Proses vaksinasi jangan pemerintah menyosialisasikan vaksinasi
dilakukan untuk AstraZeneca? hanya dilakukan di fasyankes secara massif dan efektif, agar informasi-
Pemerintah perlu menjelaskan yang telah ditetapkan. Bagaimana informasi yang tidak benar seputar
hal ini agar tidak menimbulkan dengan masyarakat yang tinggal vaksin dan vaksinasi tidak terulang
keraguan masyarakat awam. Jika tidak jauh dari fasyankes tersebut? kembali. “Sosialisasi vaksin juga jangan
ada uji klinis, dari mana diperoleh tingkat Lakukan lebih kreatif, jangan hanya monoton. Gandeng tokoh masyarakat
efikasi 62 persen?” katanya. menunggu. Pemerintah bisa juga dan influencer yang sikap dan
Demi melindungi rakyat melakukan vaksin massal di berbagai ucapannya didengar dan diikuti. Hati-
dari pandemi, pada dasarnya tempat yang bisa langsung menjangkau hati, jangan salah pilih role model yang
Netty mengapresiasi keputusan cepat sasaran penerima vaksin,” tambahnya. malah memberikan contoh buruk pada
pemerintah untuk menggunakan Bagi Netty, ketepatan dan kecepatan masyarakat,” tutup legislator daerah
jenis vaksin AstraZeneca dan vaksin penting dilakukan untuk pemilihan Jawa Barat VIII itu. rnm/es
12 Nomor 1141/III/III/2021 • Maret 2021 Nomor 1141/III/III/2021 • Maret 2021 13