Page 48 - MAJALAH 198
P. 48
KUNKER
Madrasah Aliyah
Harus Ciptakan Generasi Unggul
Komisi VIII DPR RI, pertengahan Juni ini, melakukan kunjungan perkembangan teknologi. “Tanpa ada
kerja spesifik ke Jawa Barat untuk mengawasi sektor pendidikan pendidikan yang baik, SDM tidak akan
di Cianjur, dan Tasikmalaya serta progres pembangunan Asrama bisa bersaing, justru bisa dikuasai orang
lain dan kita hanya akan bisa menjadi
Haji di Indramayu. buruh di negeri sendiri,” tandasnya.
HARGAI PENGABIAN PARA
HONORER
Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda
Hendrajoni menyayangkan, untuk
menjadi seorang Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS), harus dilalui
dengan berbagai macam tes beserta
tahapannya hingga ditetapkan sebagai
CPNS. Ia berpandangan, bahwa
negara harus menghargai pengabdian
honorer yang sudah terbiasa memikul
beban kerja di instansi pemerintahan.
“Sekarang langsung masuk, ya
okelah dia mampu dalam tes. Tapi kan
kita harus menghargai orang-orang
yang telah mengabdi sekian tahun.
Jadi negara kita ini harus menghargai
jasa, apalagi guru-guru bagaimana
mereka bisa meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran bangsa ini dengan
Foto bersama Tim Kunspek Komisi VIII DPR RI dengan guru dan siswa MAN 2 Cianjur. Foto: Fitri/nvl
gaji alakadarnya. sementara tidak ada
penghargaan dari pemerintah,” ujar
erkembangan zaman mengikuti kunjungan kerja spesifik Lisda di Tasiklamaya, Jawa Barat.
semakin tak terelakan. Komisi VIII DPR RI ke Madrasah Aliyah Politisi Fraksi Partai NasDem ini juga
Modernisasi di sektor Negeri 2 Cianjur, Jawa Barat. menyoroti tenaga honorer yang tidak
Pendidikan, tak terkecuali Politisi Partai Keadilan Sejahtera sesuai dengan bidangnya. Hal tersebut
P di tingkat Madrasah (PKS) itu menuturkan pentingnya tentu saja menjadi masalah baru,
Aliyah Negeri (MAN) pun menjadi hal menyiapkan SDM yang memiliki daya karena seandainya ada pengangkatan,
penting agar tidak tertinggal di era saing melalui pendidikan. Legislator maka formasinya tidak ada atau tidak
digital yang terus melaju sangat pesat. dapil Jawa Tengah I itu pun secara sesuai.
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori gamblang menyebut ada dua hal yang “Masuk saja honorer dan yang lebih
Yusuf menyebut MAN harus mampu perlu dikuasai di era digital seperti parah lagi honorernya pun bukan
menjemput peluang peradaban baru. saat ini. “Yaitu sumber daya manusia, dibidangnya. Akhirnya pada saat
“Saya kira MAN ini harus sudah kedua adalah penguasaan resources,” pengangkatan, dia pusing sendiri
mulai berpikir bagaimana menjemput imbuhnya. karena bukan di bidangnya dan tidak
peluang-peluang itu dengan cara Bukhori berharap akan masa depan ada formasi untuk dia. Hal seperti
membentuk cara berpikir dan mendidik pendidikan madrasah yang lebih baik ini terus kita pantau bukan hanya di
anak-anak untuk menyiapkan SDM yang demi menciptakan generasi yang Tasikmalaya melainkan seIndonesia,”
akan datang,” ujar Bukhori di sela-sela unggul dan mampu bersaing di tengah kilah Lisda.
PARLEMENTARIA EDISI 198 TH. 2021
48 48 PARLEMENTARIA EDISI 171 TH. 2019