Page 11 - BULETIN 1193
P. 11

Perlu Adanya Regulasi


                           Penambangan Timah di



                                       Pangkal Pinang








                            akil Ketua Komisi
                            VII DPR RI Dony
                            Maryadi Oekon
               W menilai perlu
               adanya regulasi terkait dengan
               penambangan timah di Pangkal
               Pinang, Kepulauan Bangka Belitung,
               mengenai penerapan penambangan
               timah. Sehingga kegiatan
               pertambangan yang berasal dari
               masyarakat dan PT Timah berjalan
               dengan baik.                      Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon saat meninjau lokasi pertambangan. Foto: Chasbi/nvl



                            akil Ketua Komisi   ke pabrik minyak goreng Sunco milik   “Di sini kami lihat memang
                            VII DPR RI Eddy    PT Mikie Oleo Nabati Industri di Bekasi,   mitra kerja dari PT Timah ini adalah
                            Soeparno menilai saat   Jawa Barat, Kamis (24/3).   masyarakat dan ini dibayar oleh PT
               W ini komoditas minyak             Eddy menambahkan, kenaikan   Timah untuk menambang, tetapi
               goreng masih menjadi barang langka   harga minyak goreng telah terjadi   banyak kendalanya jadi masyarakat ini
               di pasaran. Sehingga, menyebabkan   sejak akhir 2021 dan sampai saat ini   (menambang) menjadi liar,” kata Doni
               harga minyak goreng menjadi mahal. Ia   belum terselesaikan. Dimulai sejak   usai memimpin Tim Kunjungan Kerja
               menduga adanya oknum-oknum nakal   November 2021, harga minyak goreng   Spesifik Komisi VII DPR RI meninjau
               yang tidak bertanggung jawab sengaja   kemasan bermerek sempat naik hingga   lokasi pertambangan di Pangkal Pinang,
               membuat minyak goreng menjadi   Rp24.000 per liter. Berdasarkan temuan   Bangka Belitung, Kamis (24/3). 
               langka dan mahal. Terkait laporan   dilapangan penyebab kelangkaan   Setelah berdialog dengan
               dan temuan tersebut Komisi VII DPR   minyak goreng disebabkan harga beli   penambang timah, politisi PDI-
               RI bergerak cepat turun ke lapangan   minyak mentah atau crude palm oil   Perjuangan itu mengatakan bahwa para
               untuk melihat langsung pembuatan   (CPO) dari produsen minyak goreng   penambang berkewajiban memberikan
               dan pendistribusian minyak goreng   yang meningkat dan masalah distribusi   hasil tambangnya ke PT Timah tetapi
               langsung dari pabrik.           eceran yang tidak sesuai harapan   yang terjadi mereka juga memberikan
                 “Beberapa minggu lalu minyak   menjadi penyebab utama.        hasil tambangnya ke pihak swasta.  
               goreng itu langka sekali namun     “Kelangkaan dan kenaikan harga   “Karena IUP (Izin Usaha
               kemudian sekarang stoknya kembali   ini disebabkan harga beli CPO yang   Pertambangan) di bawah IUP PT Timah,
               melimpah tetapi harganya mahal. Saya   meningkat. Kemudian masalah distribusi   maka kewajiban mereka (masyarakat)
               menduga ada yang tidak beres untuk   eceran ada dinamika harga. Dalam hal   harus menambang dan memberikan
               itu kami dari Komisi VII turun langsung   ini kami akan mendalami lebih lanjut   hasil tambangnya ke PT Timah. Nah
               melihat pembuatan dan pendistribusian   lagi bagaimana kita mengambil sikap   yang terjadi hari ini mereka juga
               minyak goreng untuk kita ketahui   agar penyaluran minyak goreng ini   menjual ke swasta kenapa dijual
               apa saja yang menjadi masalahnya,”   menjadi merata dan harga yang lebih   ke swasta, karena ada benefit buat
               pungkas Eddy saat memimpin Tim   terjangkau,” pungkas politisi Partai   mereka yaitu pembayaran cash on
               Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII RI   Amanat Nasional (PAN) itu.   tn/sf  carry dengan nilai yang lebih mahal di
                                                                               atas standardisasi,” ungkap Dony.   cas/sf


                                                                                 Nomor 1193/I/IV/2022  •  April 2022  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16