Page 48 - MAJALAH 194
P. 48

KUNKER





                      Subsidi Energi Harus Mudahkan


                             Akses Kelompok Miskin







              Kebijakan subsidi energi yang              etua Badan Akuntabilitas   sebagai pengguna subsidi energi.
              selama ini berjalan masih                  Keuangan Negara (BAKN)   Disampaikannya, subsidi energi di
                                                                                 Indonesia dalam satu dekade terakhir
                                                         DPR RI Wahyu Sanjaya
              menuai banyak masalah.                     mengatakan, kebijakan   mencapai angka lebih dari Rp 100 triliun
              Kelompok miskin masih sulit      K subsidi di Indonesia            setiap tahun.
              mengakses bantuan subsidi         diharapkan dapat memastikan        Dalam APBN tahun 2021 saja,
              energi seperti BBM, listrik, dan   kelompok masyarakat miskin tetap   subsidi energi dialokasikan sebesar
                                                memiliki akses terhadap pelayanan
                                                                                 Rp 110.512,2 miliar yang terdiri atas
              LPG. Saatnya, memastikan          publik, pembangunan ekonomi, dan   subsidi jenis BBM tertentu, elpiji tabung
              kemudahan akses bagi              sosial.                          3 kg sebesar Rp 56.924,9 miliar, dan
              kelompok miskin dalam              Selalu ada anomali, dalam praktik   subsidi listrik sebesar Rp 53.587,3 miliar.
              mengakses subsidi energi.         subsidi. Kelompok yang disasar   “Dalam konteks besarnya angka subsidi
                                                kebijakan subsidi selalu saja mengalami   itu, maka selama bertahun-tahun,
                                                disorientasi dan jatuh ke kelompok yang   subsidi energi menjadi salah satu beban
                                                tidak berhak menerima subsidi.   fiskal yang signifikan bagi Pemerintah
                                                 “Ketimpangan dalam pengalokasian   Indonesia,” ungkap Anggota Komisi II
                                                sasaran penerima subsidi energi   DPR itu.
                                                yang terus berulang merupakan      Wahyu melanjutkan, rerata
                                                permasalahan yang harus kita     pengeluaran subsidi konsumen saja
                                                selesaikan bersama,” imbuh Wahyu saat   sudah mencapai sekitar 3,1 persen dari
                                                menggelar pertemuan dengan jajaran   PDB tahunan per tahun fiskal. Biaya ini
                                                Pemerintah Kota Cirebon, di Cirebon,   menyebabkan ketidakstabilan makro
                                                Jawa Barat, awal Februari lalu.  ekonomi dan cenderung membebani
                                                 Perlu ada penelaahan secara     belanja pembangunan. “Di Indonesia
                                                menyeluruh, sambung politisi Partai   kebijakan subsidi merupakan instrumen
                                                Demokrat ini, dengan pihak-pihak   kebijakan fiskal dalam menjaga
                                                terkait. Dimulai dari pemerintah sebagai   pemerataan akses ekonomi dan
                                 Ketua BAKN DPR RI   pengambil kebijakan, badan usaha   pembangunan,” ujar Wahyu lagi.
                                 Wahyu Sanjaya.   sebagai pelaksana atau distributor,   Pada titik ini, subsidi sebenarnya
                                 Foto : Husen/Man
                                                dan kelompok masyarakat          untuk melakukan koreksi terhadap
                                                                                 ketidaksempurnaan pasar atau market
                                                                                 imperfectionist. Dalam regulasinya,
                                                                                 subsidi energi memang diperuntukkan
                                                                                 bagi masyarakat miskin. Dan BAKN
                                                                                 DPR RI mengambil peran pengawasan
                                                                                 terhadap semua kebijakan anggaran
                                                                                 subsidi, termasuk subsidi energi yang
                                                                                 kini sedang menjadi perhatian BAKN
                                                                                 DPR.

                                                                                 SUBSIDI ENERGI KEDEPAN HARUS
                                                                                 LEBIH TEPAT SASARAN
                                                                                   Ketua BAKN Marwan Cik Asan
                                                                                 (sebelum pergantian Pimpinan BAKN
                                                                                 akhir Januari lalu, red) mengatakan



              48 48    PARLEMENTARIA      EDISI 171      TH. 2019
                     PARLEMENTARIA      EDISI 194      TH. 2021
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53