Page 44 - MAJALAH 194
P. 44

KUNKER





                Tinjau Kesiapan Pendidikan, Komisi


                 XI Temukan Berbagai Isu Krusial





              Pemerintah melalui Kemendikbud menyatakan bahwa sebagian besar satuan pendidikan telah
              melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun kenyataannya, sebagian besar
              lembaga pendidikan belum semua siap menggunakan skema daring tersebut. Sejumlah faktor
              penyebabnya antara lain belum meratanya akses internet, terbatasnya SDM, hingga ketersediaan
              fasilitas baik sarana dan prasarana IT.




                       alah satu lawatan yang
                       dipimpin langsung oleh
                       Wakil Ketua Komisi X DPR
                       RI Dede Yusuf Macan
             S Effendi mendapati sejumlah
              hal krusial saat melakukan kunjungan
              kerja spesifik ke Kabupaten Sukabumi,
              Jawa Barat, baru-baru ini.
                “Pembelajaran jarak jauh ini ternyata
              masih ada masalah terkait sinyal.
              Banyak daerah-daerah, seperti di
              Kabupaten Sukabumi bagian selatan,
              masih banyak blank spot wilayah
              tersebut tidak bisa melakukan
              PJJ. Perlu dukungan dari Kominfo
              atau provider telekomunikasi untuk
              menambah tower-tower tertentu. Ini
              tidak boleh berfikir secara bisnis, tetapi   Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat memimpin pertemuan tim kunker Komisi X ke Sukabumi,
              bagaimana menyalamatkan generasi   Jawa Barat. Foto : Alfi/Man
              dan anak-anak kita untuk bisa tetap
              belajar,” kata Dede usai memimpin   pelaku pendidikan.             X DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta
              pertemuan di Pendopo Kabupaten     “Masih banyaknya anak-anak yang   rekrutmen guru sebagai PPPK maupun
              Sukabumi, Jawa Barat.            belum mendapatkan kuota internet   PNS seharusnya mempertimbangkan
                Tepat tidaknya sasaran dari program   gratis, ini menjadi tanda tanya, selama   masa bakti atau pengabdian. Ia
              bantuan kuota data internet, kemudian   ini apakah data Dapodik itu benar-  meminta persyaratan bagi guru honorer
              menjadi persoalan selanjutnya. Politisi   benar digunakan atau tidak. Sebab   yang sudah mengabdi puluhan tahun
              Partai Demokrat itu mengungkap   kenyataannya hanya 40 persen yang   tidak disamakan dengan para guru
              bahwa dari kuota yang diberikan   menerima, sisanya tidak menerima.   yang baru lulus kuliah atau fresh
              pemerintah, masih terdapat daerah   Inilah fungsinya kita harus memiliki data   graduate. 
              yang 60 persen pelajarnya masih belum   faktual yang akurat,” kata legislator   “Ini semangatnya yang harus diusung
              bisa mendapatkan jatah kuota. Padahal   dapil Jawa Barat II tersebut.  bukan hanya rekrutmen semata, namun
              Oktober 2020 lalu, Kemendikbud   TARGETKAN 1 JUTA GURU HONORER     lebih mengedepankan apresiasi atas
              telah menerbitkan kebijakan Program   JADI PPPK                    masa bakti para guru honorer yang
              Bantuan Kuota Internet Tahun 2020   Pemerintah pusat sendiri menyatakan   telah puluhan tahun mengabdi untuk
              dengan anggaran mencapai Rp 7,2   bahwa akan berupaya keras        bangsa dan negara, melalui pendidikan.
              triliun, meski kebijakan ini sempat   menyelesaikan target 1 juta guru Wiyata   Andaikan ada persyaratan misalnya
              menuai pro kontra dari masyarakat dan   Bakti menjadi PPPK. Wakil Ketua Komisi   PNS atau PPPK, jangan disamakan



               44     PARLEMENTARIA      EDISI 194      TH. 2021
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49