Page 43 - MAJALAH 194
P. 43

KUNKER






                                                                                 lembaga untuk dialokasikan kepada
                                                                                 nakes. “Yang tidak prioritas, alokasikan
                                                                                 saja kepada nakes. Itu bisa menjadi satu
                                                                                 solusi,” saran Rahmat.
                                                                                   Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini
                                                                                 berharap agar kebijakan pemotongan
                                                                                 insentif nakes ini bisa dikaji kembali
                                                                                 oleh Kementerian Keuangan. Meskipun
                                                                                 dari sisi fiskal kondisinya sangat tidak
                                                                                 memungkinkan, ia minta agar dicarikan
                                                           Anggota Komisi IX DPR RI   sumber-sumber yang bisa dilakukan
                                                           Saniatul Lativa. Foto : Puntho/Man
                                                                                 efisiensi atau realokasi. Sehingga, 
                                                                                 kegiatan yang tidak prioritas bisa
                                                                                 dialihkan untuk pembiayaan insentif
                                                                                 nakes.
                                                                                   “Itu akan kita tagih janji dari Pak
                                                                                 Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk
                                                                                 melakukan koordinasi dan komunikasi
                                                                                 dengan Kemenkeu. Serta, dengan
                                                                                 pihak-pihak terkait lainnya atas aspirasi
                                                                                 nakes dan rakyat yang disuarakan
                                                                                 Anggota DPR RI di Parlemen untuk
                                                                                 dikembalikan lagi seperti awal sebelum
                                                                                 adanya perubahan,” pungkasnya. l
              melanjutkan, opsi lainnya yaitu para   perihal pemotongan insentif tenaga   eno,pun,es/es
              pasien Covid-19 boleh dirawat di   kesehatan (nakes).
              beberapa RS lainnya yang ada di Jabar,   Rahmat menilai, insentif tersebut
              selain di RSUP Hasan Sadikin Bandung   benar-benar dibutuhkan nakes. Jika
              dengan persyaratan ketat. Yakni,   tetap dipotong sekitar 50 persen, tentu
              dengan catatan seluruh konsultasi   akan melemahkan semangat nakes
              medis berada dalam pengawasan tim   yang berjibaku di garda terdepan
              medis penanganan Covid-19 yang ada   penanganan Covid-19.
              di RSUP Hasan Sadikin Bandung.     Kalaupun Menteri Keuangan berdalih
                Di sisi lain, Saniatul mengapresiasi   pemotongan insentif itu alasannya
              atas segala upaya tindakan yang   adalah fiskal, Rahmat meminta dicarikan
              dilaksanakan oleh RSUP Hasan Sadikin   solusi lain tanpa mengurangi insentif
              dalam melakukan perawatan dan     tersebut. Bisa dengan melakukan
              penanganan pasien Covid-19 secara         efisiensi kegiatan
              maksimal. Yakni, mulai dari tahap          di kementerian/
              persiapan sampai dengan pelaksanaan
              penanganan pasien Covid-19 dengan
              tim medis yang telah bekerja keras.

              PEMOTONGAN INSENTIF, LEMAHKAN
              SEMANGAT NAKES
                Anggota Komisi IX DPR RI
              Rahmat Handoyo disela-sela
              kunjungan kerja spesifik Komisi
              IX DPR RI ke RSUP dr. Sitanala,     Anggota Komisi IX DPR RI
              Tangerang, Banten, awal Februari    Rahmat Handoyo. Foto: Erman/nvl
              lalu, mengatakan Komisi IX tegas
              menolak Surat Keputusan Menteri
              Keuangan No. S-65/MK.02/2021




                                                                          TH. 2021      EDISI 194      PARLEMENTARIA        43
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48