Page 18 - PANDUAN MEMBUAT PUPUK ORGANIK ALA KANG DEDI
P. 18

organik.  pH awal sebaiknya sekitar 6,5 – 6,7 agar hewan pengurai seperti cacing

   dapat  bekerja  sama  dengan  mikroorganisme  pengurai.   Jika  bahan  organik  yang
   akan  dikomposkan  terlalu  asam-dibawah  6,5-perlu  dinaikkan  terlebih  dahulu

   dengan memberi kapur.   Pada awal proses pengomposan, pH akan menjadi agak

   asam  karena  bahan  organik  diurai  dan  menghasilkan  asam  organik.   Namun,
   semakin lama, pH akan netral.

   b. Variasi dan Ukuran Bahan Kompos
          Ukuran sampah organik sebagai bahan baku kompos mempengaruhi cepat

   atau lambat proses penguraian.  Para produsen kompos biasanya mencacah sampah
   menjadi ukuran kecil terlebih dahulu.  Selain itu, kombinasi samaph organik juga

   menjadi  faktor  penting  dalam  proses  penguraian.   Semakin  banyak  variasi

   campuran sampah organik, semakin baik kualitas kompos yang akan dihasilkan.
   c. Nitorgen dalam Bahan Organik

          Bakteri pengurai membutuhkan unsur nitrogen selama proses penguraian.
   Pasalnya,  bakteri  memerlukan  nitrogen   sebagai  dalam  proses  penguraian.

   Semakin banyak kandungan nitrogen dalam sampah organik, semakin cepat proses
   penguraian.   Selain  itu,  berdasarkan  literatur  lain  menyebutkan  bahwa  waktu

   malam  hari  dari  kandungan  senyawa  lainnya  juga  dapat  mempercepat  proses

   pengomposan.
   d. Aerasi

          Aerasi  pada  proses  pengomposan  berkaitan  dengan  pengaturan  udara,

   khususnya  pada  proses  pengomposan  aerobik  yang  memerlukan  udara  yang
   mengalir.   Dalam  pelaksanaannya,  aerasi  dilakukan  dengan  membolak-balikan

   sampah organik yang akan dikomposkan agar seluruh bahan yang terdekomposisi
   dapat dialiri oksigen.  Selain itu, pada pengomposan aerobik, karbondioksida harus
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23