Page 23 - PANDUAN MEMBUAT PUPUK ORGANIK ALA KANG DEDI
P. 23

BAB  4  TEKNIK DAN METODE PENGOMPOSAN

   4.1  Teknik Pengomposan
      Terdapat bermacam-macam teknik pengomposan yang telah dikembangkan dan

   di praktekkan di Indonesia, baik yang sederhana sampai yang modern dengan Skala

   industri.  Berikut ini  beberapa teknik  pengomposan  yang  banyak  dipraktekkan  di
   beberapa negara, diantaranya:

   1.  Teknik Indore
      Pengomposan dengan metode indore dikembangkan oleh Howard yang bekerja

   sama dengan Jackson dan Ward pada tahun 1924-1926 (Haug:  1980 dan  Gaur:
   1982).

      Bahan  dasar  yang  diperlukan  untuk  pengomposan  adalah  campuran  residu

   tanaman, kotoran ternak, kencing ternak, abu bakaran kayo, dan air. Semua bahan
   yang berasal dari tumbuhan langsung tersedia termasuk gulma, batang jagung, daun

   yang  rontok,  pangkasan  daun,  sisa  pakan  ternak,  pupuk  hijau  dikumpulkan  dan
   ditimbun  di  lubang  yang  sudah  disiapkan.  Bahan-bahan  yang  tersedia  kemudian

   disusun menurut lapisan-lapisan dengan ketebalan 15 cm, total ketebalan timbunan
   dapat

   dibuat sampai 1,2-1,5 m. Apabila bahan yang dibuat kompos beraneka maka proses

   pengomposan berjalan lebih baik.
          Lokasi  pembuatan  kompos  dipilih  tempat  yang  agak  tinggi  sehingga

   terbebas kemungkinan tergenang selama proses pengomposan berlangsung. Lubang

   galian dibuat dengan kedalaman 1 m, dan lebar antara 1,5-2 m,
   dengan  panjang  bervariasi  tergantung  ketersediaan  bahan.  Untuk  melindungi

   lubang,  pengomposan  maka  di  sekeliling  lubang  diberi  tanggul  kecil.  Lubang
   pembuatan kompos sebaiknya dekat kandang ternak dan sumber air.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28