Page 28 - PANDUAN MEMBUAT PUPUK ORGANIK ALA KANG DEDI
P. 28

Populasi cacing akan meningkat secara dramatis apabila biomassa kaya nutrisi,

   misalkan  limbah  organik.  Limbah  organik  lembap  sebanyak  1  ton  akan
   menghasilkan sebanyak 300 kg vermikompos.

      Beberapa  negara  di  Asia,  seperti  India,  Filipina  dan  Indonesia  memanfaatkan

   teknologi  ini  untuk  menanggulangi  masalah  sampah  kota.  Pengomposan
   menggunakan  teknik  kultur  cacing  tanah  dapat  dilaksanakan  dengan  kapasitas

   besar 100-200 ton limbah organik/hari. Karena kegiatan cacing tanah dengan cepat
   menurunkan  volume  biomassa  dalam  beberapa  hari,  maka  tidak  perlu  dilakukan

   pembalikan bahan dan hampir tidak menimbulkan bau busuk: kultur vermikompos
   bersifat  efekti  f,  sederhana  dan  merupakan  proses  pengomposan  limbah  organik

   yamg hemat energi.

      Pengomposan model ini dilaksanakan melalui tiga tahap, ialah:
   (a) pengadaan cacing tanah,

   (b) perbanyakan cacing tanah,
   (c) proses pengomposan.

      Kelebihan  model  pengomposan  ini  dapat  dilakukan  di  wilayah  permukiman
   padat  dengan  menggunakan  kotak  kayu  ukuran  kecil  yang  ditempatkan  di

   pekarangan atau teras rumah. Dalam pembuatan vennikompos hanya ada beberapa

   jenis cacing yang sangat aktif dalam perombakan bahan organik. Jenis cacing tanah
   yang  paling  efisien  dalam  program  pengomposan  adalah  Eisenia  fetida  dan  E.

   eugeniae, sedang jenis yang cukup baik adalah genus Perionyx.

      Pengomposan  model  ini  selain  diperoleh  vermikompos  yang  kaya  hara,  juga
   dihasilkan biomassa cacing sebagai sumber protein hewani.

      Cacing  tanah  dalam  pertanian  organik  sebagai  agensia  yang  mampu  meng-
   hancurkan bahan organik, kecuali bahan-bahan yang tidak mudah terdekomposisi.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33