Page 234 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 234

Sebagian  korban  mengatakan  mereka  sangat  khawatir  berita  dari  pers  akan
                        mengungkap mereka sebagai korban perkosaan Reynhard Sinaga.

                        Ditemui Pejabat KBRI di Penjara

                        Gulfan  Afero,  koordinator  Fungsi  Protokol  dan  Konsuler  KBRI  London,
                        mengatakan  pihaknya  pertama  dikontak  polisi  Manchester  pada  5  Juni  2017
                        setelah Reynhard dikenai dakwaan.

                        Pihaknya  kemudian  mendapatkan  izin  untuk  bertemu  dengan  Reynhard  di
                        penjara satu minggu kemudian.

                        Gulfan  mengatakan  pihak  KBRI  selanjutnya  mengikuti  proses  pra-pengadilan
                        bersama  orang  tua  Reynhard,  serta  proses  sidang  selanjutnya  sampai
                        pengadilan tahap empat pada pertengahan Desember 2019.

                        Menurutnya,  sejak  awal  KBRI  mendampingi  Reynhard  untuk  memastikan  ia
                        mendapat keadilan dalam menghadapi kasusnya.

                        Ia  juga  mengatakan  beberapa  kali  bertemu  dengan  Reynhard  di  penjara  dan
                        sempat berbicara "dari hati ke hati".

                        "Dia mengakui dia gay, dan dia memang menyatakan dari hati ke hati ke saya,
                        dia  melakukan  hubungan  seks  dengan  kurang  lebih  200  orang  dalam  kasus
                        ini," kata Gulfan kepada wartawan BBC News Indonesia, Endang Nurdin.

                        "Jumlah  ini,  dalam  pengamatan  kami  hampir  klop  dengan  yang  didata  polisi
                        berdasarkan bukti rekaman video 193 orang."

                        "Reynhard  menyatakan  bahwa  dia  melakukan  hubungan  seks  dengan  para
                        korban  yang  didata  oleh  pihak  polisi  tapi  dia menyatakan  hubungan  tersebut
                        suka  sama  suka,  tak  ada  unsur  paksaan,  dan  [tak  ada]  pemerkosaan,"
                        tambahnya.

                        Polisi  tidak  menemukan  obat  bius  di  apartemen  Reynhard,  namun  hakim
                        Goddard dalam keputusannya menyatakan kesimpulan logis yang dapat diambil
                        setelah  melihat  video  berjam-jam  korban  yang  tidak  sadar  saat  hubungan
                        seksual  itu,  adalah  bahwa  Reynhard  mencampur  obat  bius  dengan  minuman
                        keras yang ditawarkan kepada korban.

                        Gulfan  Afero  juga  mengatakan  bahwa  sejak  awal  pihak  KBRI  berkomunikasi
                        dengan keluarga Reynhard.

                        "Reynhard  digambarkan  [pihak  keluarga]  sebagai  anak  yang  baik,  rajin
                        beribadah, rajin ke gereja. Di sisi lain, Reynhard cerdas, lulusan arsitektur, dua
                        magister di Universitas Manchester dan S3 di universitas Leeds," kata Gulfan.

                        Hakim  Goddard  yang  memimpin  empat  sidang  kasus  perkosaan  berantai  ini
                        mengatakan menerima surat dari ibu dan adik perempuan Reynhard.

                        "Saya telah membaca dua referensi dari ibu dan adik perempuan Anda. Mereka
                        tak  tahu  bahwa  Anda  adalah  pemerkosa  berdarah  dingin,  licik  dan  penuh
                        perhitungan," kata hakim dalam putusan sidang kedua pada Juni 2019.







                        Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis                     229
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239