Page 3 - Sinar Tani Edisi 4017
P. 3

3
                                                                                     Edisi 6 - 12 Desember 2023  |  No. 4017  Tahun LIV
          Membenahi Tata Kelola





          Cadangan Pangan






          Pemerintah








          Di tengah ancaman krisis pangan, pengelolaan
          cadangan pangan menjadi krusial. Hampir
          semua negara di Asia, khususnya ASEAN+3,
          melaksanakan kebijakan stok cadangan pangan,
          khususnya beras.  Keberadaan cadangan diyakini
          memperkecil risiko food insecurity dan instabilitas
          harga.

        P       entingnya cadangan pangan     ada di gudang Bulog. Kita sudah

                                                                           terus
                                              berusaha
                                                          menjaga
                                                                     agar
                tidak lain karena menjadi
                upaya
                                 mengatasi
                                              berputar, termasuk beras,” katanya.
                         dalam
                                                 Dalam menetapkan CPP, Rachmi
                gejolak  harga.  Dengan  stok
          pangan,  pemerintah  bisa sewaktu-  mengatakan,      Bapanas    sudah
          waktu    mengintervensi     pasar   membuat neraca pangan. Dari
          dengan menambah pasokan jika        data itu dapat diketahui surplus
          harga pangan bergejolak. Cadangan   dan defisit dengan memperhatikan
          pangan    juga    dapat   dipakai   warning, misalnya kondisi iklim dan
          untuk  keperluan darurat  seperti   kemungkinan gangguan produksi.
          menanggulangi    bencana    alam,   Dengan neraca  pangan, Bapanas
          perang,  dan  konflik  sosial,  serta   membuat perencanan pengadaan
          menghambat     aktivitas  spekulasi  CPP.  “Untuk memperkuat CPP yang
          pasar.                              komoditasnya beragam, Bapanas
            Bagaimana dengan Pemerintah       tidak bisa sendiri dan perlu kerjasama
          Indonesia?  Melalui  Perpres  No.   dari hulu hingga hilir dengan banyak
          125/2022 tentang Cadangan Pangan    pihak, termasuk pemerintah, pelaku
          Pemerintah (CPP), Pemerintah telah   usaha, asosiasi, bahkan mitra dari
          menetapkan 11 jenis CPP yakni,      luar negeri,” ujarnya.
          beras, jagung, kedelai, bawang,
          cabai, daging unggas, telur unggas,    penganggaran Cpp
          daging ruminansia, gula konsumsi,      Dalam    sistem  penganggaran
          minyak goreng, dan ikan. Tapi saat   CPP,  Rachmi mengatakan, pada
          ini, CPP baru menyasar beras, jagung,   tahun  2023  pemerintah  telah
          dan kedelai yang pengelolaannya     melakukan uji coba dengan plafon
          diserahkan ke Perum BULOG.          pinjaman sebanyak Rp 3 triliun yang
            Regulasi tentang CPP beras,       bisa dimanfaatkan Perum Bulog dan
          jagung, dan kedelai oleh Badan      ID Food. Bahkan Perum Bulog sudah
          Pangan Nasional (National Food      memanfaatkan plafon tersebut dan     Pemerintahan dalam pengelolaan       Karena itu, perlu adanya sistem
          Agency/NFA) bisa dibilang komplet.   pengembaliannya    dalam   jangka   pangan terus berusaha imbang         logistik nasional yang tidak terlepas
          Dari penetapan jumlah dan formula   waktu 6 bulan.                       untuk berdiri di tengah antara       dari basis teknologi digital terkini
          menghitung, pelepasan cadangan         Untuk   Tahun    2024,  ungkap    produsen (petani dan peternak) dan   yaitu  Artificial  Intelligence  (AI)  dan
          turun mutu, batas waktu simpan,     Rachmi,      pemeirntah      telah   konsumen.    Pemerintah   dituntut   Blockchain.
          harga pembelian pemerintah (HPP)    menyiapkan      plafon   anggaran    untuk menjalankan peran krusial         “Ketika          membicarakan
          dan rafaksi harga, serta penyaluran.   sebanyak Rp 28 triliun dengan waktu   dalam menyeimbangkan beragam     ketertelusuran     pangan,     kita
            Direktur Distribusi dan Cadangan   pengembalian pokok dan bunga        kepentingan     yang    melibatkan   merujuk  pada kemampuan  untuk
          Pangan  Badan Pangan Nasional,      diperpanjang   menjadi   1  tahun.   stabilitas harga dan ketersediaan    melacak setiap komponen melalui
          Rachmi   Widiriani,  dalam  acara   Bahkan sudah ada Peraturan Menteri   pangan.                              seluruh alur distribusi. Ini tidak
          Webinar  Tata Kelola  Cadangan      Keuangan. ”Kita sudah siapkan           Digitalisasi pengelolaan          hanya berkaitan dengan asal-usul
          Pangan Pemerintah: Mau Dibawa       berapa jumlah dan ending stock          Kedepannya, pengelolaan CPP       makanan, tetapi juga mencakup
          Kemana?     pada    Rabu    (29/11)  sebagai dasar pinjaman. Nantinya    ini mau tidak mau harus dikelola     perjalanan     makanan     setelah
          mengatakan, dalam perencanaan       bisa ke Himbara dan Himbasda.        secara     digitalisasi,  terutama   melewati  setiap  tahap  produksi.
          tata kelola cadangan pangan, Badan   Memang masih ada bunga, tapi        berbasis    Artificial   Intellegence     Dengan kata lain, ketertelusuran
          Pangan    Nasional   menjalankan    bunganya kecil,” tuturnya.           (AI) dan Blockchain seperti yang     dalam sistem pangan melibatkan
          perannya  sebagai   entitas  yang                                        diungkapkan Kepala Program Studi     jejak  sepanjang  rantai  pasokan,
          terlibat dalam integrasi dari hulu     Deputi III Kepala Staf Kepresidenan   dan Agromaritim, Magister IPB    dan teknologi blockchain mampu
          hingga hilir.                       Bidang Perekonomian  edy Priyono     University,  Prof. Yandra  Arkeman.   memperkuat proses ini,” tuturnya.
            Rachmi     mengakui,     dalam    mengakui, penganggaran cadangan      “Penyebab  kelangkaan atau  krisis      Guru Besar IPB University ini
          pengelolaan CPP memang keluar       pangan pemerintah dengan sistem      pangan    paling   utama    adalah   mengingatkan, beberapa negara
          masuknya  produk  pangan  harus     pascabayar memang memberatkan        pasokan tidak sampai ke konsumen.    maju kini sudah memetakan kondisi
          diatur agar tidak terjadi kerusakan.   operator atau BUMN pangan. Karena   Karena kita tidak bisa memprediksi   pangan mereka dan negara-negara
          Karena itu, proses hulu hingga      risiko,  termasuk  risiko  finansial,   demand dan supply dengan cermat   dunia berdasarkan peta pangan
          hilir harus berjalan dengan baik.   sepenuhnya jadi tanggung jawab       dan akurat,” tegasnya.               dunia (Global Yield Gap Atlas). Peta
          Bahkan berdasarkan Perpres No.      operator. “Untuk kebaikan bersama,      Sistem yang ada sekarang ini,     tersebut menjadi basis data dunia
          125  Tahun 2022, pengeloaan CPP     tengah  didiskusikan mungkin  50%    diakui Yandra, masih manual dan      mengenai    agronomi    berkualitas
          menggunakan     dinamik    sistem   prabayar,  dan   50%   pascabayar.   semi  otomatis sehingga belum        tinggi dengan relevansi dari tingkat
          dan tidak lagi iron stock yang      Untuk sesuatu yang baik, mengapa     memberikan       informasi    yang   lokal hingga global,  mencakup
          dikunci rapat. “Bahan pangan kan    tidak disetujui,” tegasnya.          presisi secara real time dan belum   13 tanaman pangan utama di 70
          harus muter. Jadi kita harus jaga      edy    mengatakan,     Presiden   mampu      menjamin    transparansi  negara dan enam benua. Bagaimana
          komoditas pangan tersebut  selalu   sebagai Kepala Negara dan Kepala     dan ketelusuran dalam rantai pasok.   dengan Indonesia? Tim sinta
   1   2   3   4   5   6   7   8