Page 25 - C:\Users\hp\OneDrive\Gambar\Saved Pictures\
P. 25
BAGIAN 3 PERKEMBANGBIAKAN PADA GYMNOSPERMAE, TUMBUHAN PAKU DAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA
LUMUT
GYMNOSPERMAE , TUMBUHAN
BAGIAN 3 PAKU DAN LUMUT
LUMUTPERKEMBANGBIAKA
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan perkembangbiakan Gymnspermae
2. Membandingkan perkembangan tumbuhan
3. Melalui perspektif Educational of Sustainable Develpoment (ESD) peserta didik mampu
mengintegrasikan pengetahuan sains dalam kehidupan sehari-hari
A. Perkembangbiakan Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)
Pernakah kalian makan emping melinjo? Bahan baku empung melinjo adalah biji tanaman melinjo.
Tumbuhan melinjo memiliki biji yang tidak tertutup kulit buah. Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit
buah atau berbiji terbuka disebut tumbuhan Gymnospermae. Pohon pinus, pohon ginkgo, dan pakis haji
juga tergolong Gymnospermae. (P)
Gambar 21(a) Melinjo, (b) Damar, (c) Pakis Haji, dan (d) Pinus
Tumbuhan Gymnospermae memiliki alat perkembangbiakan generatif strobilus atau runjung. Pada
tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan
strobilus betina. Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam
satu pohon. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di dalam sporangia akan
mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari.
Serbuk sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang bersayap. Pada strobilus betina
terdapat banyak megasporofil. Tiap megasporofil mengandung dua bakal biji. Tiap bakal biji mengandung
megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan menghasilkan megaspora.
Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur.
Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji. Serbuk sari
akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka serbuk sari akan
dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan. Biji tumbuh dalam megasporofil dan dilengkapi
dengan sayap.
Tumbuhan Gymnospermae dapat berkembangbiakan secara vegetatif, misalnya tumbuhan pakis haji
dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat perkembangbiakan dengan menggunakan tunas yang disebut
bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak dengan menggunakan tunas akar. Siklus hidup pada
Gymnospermae terdiri atas dua tahapan, yaitu sporofit dan gametofit. (P)
Perkembangbiakan pada tumbuhan bermuatan ESD 25